Kanjuruhan Malang Berduka, Begini Kronologi Ricuhnya BRI Liga 1 hingga Memakan Korban Jiwa

2 Oktober 2022, 09:39 WIB
Kanjuruhan Malang Berduka, Begini Kronologi Ricuhnya BRI Liga 1 hingga Memakan Korban Jiwa /tangkapan layar/Instagram @memomedsos/

UTARA TIMES - Kabar duka datang dari sepak bola Indonesia saat pertandingan BRI Liga 1 di Kanjuruhan Malang. 

Adapun pertandingan BRI Liga 1 ini mempertemukan tim Arema FC yang melawan tim Persebaya. 

Diketahui bahwa BRI Liga 1 antara Arema FC melawan Persebaya ini berlangsung di Stadion Kanjuruhan Malang, pada Sabtu 1 Oktober 2022.

Namun sangat disayangkan pertandingan BRI Liga 1 ini berbuntut kericuhan yang memakan korban jiwa. 

Baca Juga: Kronologi Kerusuhan Arema vs Persebaya di Kanjuruhan Malang, 127 Orang Meninggal

Kericuhan terjadi pasca pertandingan derbi Jawa Timur, yakni Arema FC Vs Persebaya Surabaya yang berakhir dengan kemenangan laskar Bajul Ijo.

Sebagaimana dikutip Utara Times dari Antara, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang Jawa Timur, mengatakan dari 127 orang yang meninggal dunia tersebut, dua di antaranya merupakan anggota Polri.

"Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua di antaranya adalah anggota Polri," kata Nico. 

Baca Juga: Kerusuhan Arema FC VS Persebaya di Kanjuruhan: Sebabkan 127 Korban Meninggal, Jadi Sorotan Media Asing 

Ia menjelaskan sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan. Sedangkan sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.

Menurut Nico, hingga saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. 

Selanjutnya selain korban jiwa, tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.

Baca Juga: Merenggut Korban, Begini Kronologi Kericuhan Derby Jatim Liga 1 Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan

"Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan. " Lanjutnya. 

Kata Nico pertandingan di Stadion Kanjuruhan ini mulanya berjalan dengan lancar. Tetapi setelah pertandingan selesai, sejumlah pendukung Arema FC merasa kecewa dan beberapa di antara mereka turun ke lapangan untuk mencari pemain beserta ofisial.

Baca Juga: Kronologi Kericuhan Pertandingan Antara Arema vs Persebaya yang Menjatuhkan Korban Jiwa

Petugas pengamanan lalu melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter itu tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain. Hingga akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.

Nico kemudian menjelaskan bahwa penembakan gas air mata ini dilakukan karena pendukung Arema FC yang tidak puas dan turun ke lapangan itu telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

Baca Juga: Penyebab 127 Orang Meninggal Pasca Duel Jatim Arema vs Persebaya, Siapa yang Disalahkan? 

"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," katanya.

Sebagai informasi bahwa pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya ini berakhir dengan skor 3-2.

Demikianlah informasi mengenai kronologi kericuhan BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan Malang hingga memakan korban jiwa.***

Editor: Anas Bukhori

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler