UTARA TIMES – Salah satu lomba yang umumnya dilombakan saat 17 Agustus di Indonesia yakni makan kerupuk.
Meski terkesan sederhana rupanya lomba makan kerupuk memiliki makna yang selayaknya diketahui banyak orang. Lomba 17 Agustus ini seolah tak pernah berhenti dilombakan saat HUT RI.
Sebagaimana hasil penelusuran redaksi Utara Times, berbagai sekolah dan komunitas mulai merancang agenda lomba 17 Agustus salah satunya makan kerupuk.
Lantas apa makna lomba makan kerupuk yang sering dilombakan saat momen 17 Agustus?
Berikut penjelasan makna lomba makan kerupuk, balap karung hingga estafet kelereng.
Makna Lomba Lomba Makan Kerupuk
Sesuai namanya, lomba ini mengharuskan peserta untuk makan kerupuk. Namun kerupuk yang dimakan dalam posisi digantung di sebuah tali.
Tak hanya itu peserta lomba makan kerupuk diharuskan makan menggunakan mulut dengan tangan diikat ke belakang. Para pemenangnya ialah peserta yang berhasil menghabiskan kerupuk dengan waktu paling cepat.
Baca Juga: 5 Tempat Gudeg di Sragen Paling Enak, Dijamin Bikin Nagih!
Lomba 17 Agustus ini dilombakan untuk menguji kecekatan, kecepatan dan fokus peserta. Selain itu lomba makan kerupuk mengajarkan para peserta untuk sabar agar tujuan akhir tercapai.
Lomba makan kerupuk konon juga kental dengan sejarah kemerdekaan. Dahulu pada masa penjajahan, kerupuk dianggap berharga karena masyarakat sulit mendapatkan makanan bergizi.
Makna Lomba Balap Karung
Lomba balap karung menjadi salah satu lomba 17 Agustus yang paling direkomendasikan untuk anak sekolah.
Baca Juga: Prediksi Skor Prancis vs Maroko di Piala Dunia Wanita FIFA 2023
Balap karung mengajarkan para peserta lomba untuk bermain cepat, efisien, dan penuk trik agar menjadi pemenang.
Para peserta harus berjalan melompat menggunakan karung goni hingga harus finish. Variasi dari lomba ini salah satunya menyematkan helm ke kepala peserta agar saat mengikuti lomba.
Karena para pesertanya anak-anak sekolah, penyelenggara perlu memilah ukuran karung goni agar meminimalisir cedera saat lomba.
Baca Juga: Head to Head Australia vs Denmark di Piala Dunia Wanita FIFA 2023 Lengkap dengan Prediksi Skor
Makna Lomba Estafet Kelereng
Tak hanya makan kerupuk dan balap karung, estafet kelereng yang biasanya diadakan saat momen 17 Agustus juga memiliki makna tersendiri.
Lomba yang satu ini bahkan tak pernah absen menjadi bagian dari perayaan HUT RI setiap tahunnya. Salah satu alasannya karena lombanya tidak terlalu berat untuk anak-anak.
Lomba estafet kelereng dilaksanakan dengan menggiring kelereng ke garis finish. Tak hanya itu peserta lomba 17 Agustus ini harus bekerja sama dan bergantian menggiring kelereng.
Baca Juga: Prediksi Skor Kolombia vs Jamaika di Piala Dunia Wanita FIFA 2023
Menariknya kelereng digiring menggunakan sendok yang digigit peserta. Peserta yang berhasil meraih kelereng terbanyak dalam waktu tercepat biasanya akan menjadi pemenangnya.
Dari ulasan tersebut diketahui bahwa secara keseluruhan ketiga lomba 17 Agustus termasuk makan kerupuk di atas pada dasarnya memiliki makna mendalam diantaranya mengajarkan kesabaran, cekatan hingga fokus pada tujuan akhir.***