PCNU Amerika Serikat Komentari Kasus Harun Yahya, Gus Sahal; Padahal Sainsnya Sebatas 'Cocoklogi'

- 13 Januari 2021, 06:05 WIB
Tangkapan Layar Gus Sahal.
Tangkapan Layar Gus Sahal. /Jurnal Presisi/YouTube/CokroTV

UTARA TIMES - Akhmad Sahal selaku Pengurus Cabang Instimewa Nahdlatul Ulama (PCNU) Amerika Serikat, tengah menyoroti terkait kabar mengenai Harun Yahya.

Ia dalam cuitan Twitternya tampak mengomentari sikap Harun Yahya adalah seorang cukup dikenal.

Sebagaimana diketahui, Akhmad Sahal atau yang akrab dipanggil mengatakan Harun Yahya sangat dikenal karena memadukan agama dan sains.

Baca Juga: Donald Trump Tuding Kelompok ANTIFA Dalang Dibalik Kericuhan Gedung Capitol Pekan Lalu, Benarkah?


"Da’i seleb asal Turki ini lumayan banyak penggemarnya di Indonesia, karena dianggap memadukan agama dan sains," kata Akhmad Sahal atau Gus Sahal, dikutip Utara Times dari PikiranRakyat-Cirebon.com, Senin 11 Januari 2021 kemarin.

Oleh Karena itu, menurut Gus Sahal, Harun Yahya memiliki cukup banyak penggemar di Indonesia.

Walaupun, sainsnya hanya sebatas 'cocoklogi'.

Baca Juga: 15 Rekomendasi Film Indonesia Cocok Menemani Insomnia

"Padahal abal-abal (pseudo sains) dan cocoklogi. Harun Yahya juga terbukti ustad penipu dan kriminal," ungkapnya.

Diketahui sebelumnya, Adnan Oktar atau yang dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai Harun Yahya, divonis 1075 tahun oleh Pemerintah Turki.

Cuitan Gus Sahal soal pandangan Harun Yahya.*
Cuitan Gus Sahal soal pandangan Harun Yahya.* Twitter.com/@sahaL_AS


Harun Yahya, yang menulis buku tentang kreasionisme Islam, diadili di Istanbul bersama 236 tersangka anggota lain atau pendukung jaringannya.

Baca Juga: Spoiler Film 'Nussa' Animasi Epic, Akan Tayang di Bioskop

Harun Yahya dijatuhi hukuman 1.075 tahun penjara karena menjalankan sekte yang diduga anggotanya melakukan kejahatan mulai dari pelecehan seksual, pemerasan, pencucian uang dan bahkan spionase.***



Artikel ini telah tayang di Cirebon.pikiran-rakyat.com dengan judul Soroti Soal Harun Yahya, Akhmad Sahal: Lumayan Banyak Penggemarnya di Indonesia, Padahal Abal-abal (Yoga/CirebonPR)

Editor: Nur Umar

Sumber: Cirebon Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah