Bertahan Hidup Ditengah Pandemi Dan Cuaca Buruk, Pengamat : BLT Perlu Diberikan Ke Nelayan Kecil

- 18 Januari 2021, 15:31 WIB
Ilustrasi nelayan.
Ilustrasi nelayan. /Foto: Pixabay/Quangpraha./

UTARA TIMES - Kondisi cuaca yang tak menentu seperti sekarang berdampak pada para nelayan sehingga mereka tak bisa melaut akibat cuaca yang kurang bersahabat maupun sulitnya menangkap ikan di laut.

Musim paceklik tangkap ikan bagi nelayan atau musim angin barat biasa terjadi pada periode awal Desember hingga pertengahan Februari setiap tahunnya.

Ditengah cuaca yang tidak bersahabat, maka bila ada nelayan yang tetap memaksakan melaut untuk menghidupi kehidupan sehari-hari, maka berpotensi untuk terjadi sejumlah peristiwa seperti kecelakaan di tengah laut.

Baca Juga: Hati Hati Malaikat Maut Setiap Hari Mendekat! Kenapa?

Baca Juga: Ditutup 20 Januari, Berikut Lowongan Kerja Di Jakarta 2021 Sebagai Tenaga Ahli Jakarta Smart City

Pengamat perikanan dan Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan Abdul Halim menyatakan guna mengatasi permasalahan musim paceklik ikan yang kerap terjadi pada awal tahun, maka beragam bantuan seperti bantuan langsung tunai (BLT) perlu diberikan kepada nelayan kecil.

"Menteri Kelautan dan Perikanan baru perlu keluar kantor dan menyalurkan bantuan sembako dan uang tunai selama tiga bulan untuk para nelayan," Ujarnya di Jakarta Senin 18 Januari 2021 sebagaimana dikutip Utara times dari Antara.

Dengan kondisi cuaca yang tidak bersahabat yang mewarnai musim paceklik, Abdul Halim menegaskan nelayan kecil dan anggota keluarganya harus terus dibantu agar dapat tetap bisa menyambung hidup tanpa terjebak ke dalam sejumlah kesukaran seperti berutang ke berbagai pihak.

Baca Juga: Lowongan Kerja Januari 2021 Di Jakarta, 39 Posisi Untuk Pengelola Jakarta Smart City, Ini Syaratnya!

"Terlebih lagi situasi pandemi yang mendorong nelayan untuk terus melaut agar bisa makan sehari-hari," sambungnya.

Halaman:

Editor: Abdul Hapid Badrudin

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah