Network
Sebagaimana diketahui, di masa-masai 1928 para pemuda pribumi Hindia-Belanda sudah muncul perhatian pada kemerdekaan.
Kesadaran terhadap penjajahan kala itu sudah mulai ada di kalangan para pemuda yang mengenyam pendidikan formal Belanda.
Kesadaran terhadap kemerdekaan itu dirasa tidak mungkin saat masyarakat Hindia-Belanda masih tercerai berai.
Sebagaimana kita pahami, terdapat banyak ras dan suku hingga secara geografis pun sangat beragam di tubuh Hindia-Belanda.
Dengan merumuskan nilai-nilai persatuan itu, Kongres Pemuda ingin menyatukan berbagai kelompok pemuda di seluruh daratan Hindia-Belanda.
Tujuannya adalah untuk meleburkan seluruh suku dan ras yang dibawa tiap individu atau kelompok menjadi satu bernama Indonesia.
Baca Juga: Viral! Anaknya Lagi Cuci Piring, Ibu Ini Malah Ambil Alih Wisuda Online
Maka pelajaran yang dapat diambil untuk para pelajar adalah soal persatuan dan toleransi. Dalam perayaan Sumpah Pemuda ke-93 ini para pelajar perlu mengamalkan nilai persatuan tersebut.
Hal itu dimulai dari lingkungan kelas. Di sekolah kita bertemu dengan banyak orang yang memiliki latar belakang berbeda.
Ada yang beragama Katolik, Islam, Buddha, dan lainnya. Maka perbedaan tersebut jangan sampai membuat kita saling benci.
