Network
UTARA TIMES - Penegak hukum, diwakili Divisi Humas Polri baru-baru ini menggelar Konferensi Pers guna menyikapi kasus meninggalnya Novia Widyasari di samping makam ayahnya karena depresi.
Berdasarkan bukti jejak digital yang ditinggalkan korban di laman Quora, diketahui Novia depresi karena mendapatkan tekanan dari pihak Randy beserta orangtuanya.
Melalui Quora Novia intens membagikan curhatan mengenai masalah yang sedang merundung dirinya, berupa tekanan dari keluarga Randy mantan kekasihnya itu, bahkan paksaan untuk aborsi sebanyak dua kali.
Kejadian Novia yang mengakhiri hidupnya di samping makam ayahnya itu, menyeruak mengundang keprihatinan sekaligus pengecaman publik kepada pihak Randy dan keluarganya yang disinyalir menjadi penyebab penderitaan yang dialami Novia akhir-akhir ini.
Keterangan Divisi Humas Polri di Twitter tidak luput dari kecaman netizen.
Baca Juga: Wuku Marekah Ada Virus Mengintai Seperti Hitungan Weton Adat Jawa Serat Centhini
Akun twitter Divisi Humas Polri menyampaikan keterangan bahwa pihaknya, dalam kesempatan konferensi pers mengaku sudah bergerak cepat menangkap inisial RB pasca bunuh diri mahasiswi di Mojokerto.
Berikut isi keterangan Divisi Humas Polri melalui utas Twitter:
'Polri telah menahan dan sedang memproses oknum polisi berpangkat Bripda berinisial RB yang diduga dengan sengaja menyuruh NWR untuk melakukan aborsi sebanyak 2 kali. Jika terbukti bersalah, maka oknum tersebut akan ditindak tegas secara internal oleh Polri dan juga pidana umum,'
