Apakah Puncak Hujan Meteor Germinid Berbahaya? Simak Penjelasan Fenomena Alam di Tanggal 14 Desember 2021 Ini

- 13 Desember 2021, 08:10 WIB
Apakah Puncak Hujan Meteor Germinid Berbahaya? Simak Penjelasan Fenomena Alam di Tanggal 14 Desember 2021 Berikut Ini
Apakah Puncak Hujan Meteor Germinid Berbahaya? Simak Penjelasan Fenomena Alam di Tanggal 14 Desember 2021 Berikut Ini /Pixabay


UTARA TIMES- Fenomana alam hujan meteor germinid diprediksi akan terjadi pada tanggal 14 Desember 2021.

Banyak yang mempertanyakan apakah puncak hujan meteor germinid ini berbahaya ataukah tidak.

Mengingat fenomena alam pada 14 Desember 2021 berupa hujan meteor germinid ini trending di beberapa social media, maka perlu untuk mengetahui apakah puncak hujan meteor germinid ini berbahaya ataukah tidak.

Baca Juga: Link Video Hujan Meteor Geminid dari NASA 14 Desember, Menakjubkan!

Perlu diketahui bahwa hujan meteor germinid ini sebenarnya sudah terjadi semenjak tanggal 9 Desember 2021, hanya saja punjak kejadiannya berada di tanggal 14 Desember 2021.

Lantas apakah puncak hujan meteor germinid ini berbahaya ataukah tidak, mengingat fenomena alam ini sudah diawali pada 9 Desember 2021 lalu.

Dilansir Utara Times dari Instagram pussainsa Lapan, dijelaskan secara detail mengenai fase puncak fenomena alam hujan meteor germinid . Dengan mengetahui penjelasan Lapan kita bisa mengetahui apakah puncak hujan meteor germinid ini berbahaya ataukah tidak.

“Hujan Meteor Geminid ini dapat disaksikan sejak pukul 20.30 waktu setempat hingga keesokan harinya saat fajar bahari (25 menit sebelum matahari terbenam matahari) dari arah Timur Laut hingga Barat Laut. Intensitas hujan meteor ini untuk Indonesia berkisar 86 meteor/jam (Sabang) hingga 107 meteor/jam (Pulau Rote)," tulis Pussainsa di akun Instagramnya.

Baca Juga: Viral di TikTok 14 Desember 2021 Ada Pengesahan Pernikahan Sesama Jenis di Thailand, Benarkah?

Fenomena hujan meteor germinid berada di dekat bintang Alfa Geminorum (Castor) konstelasi Gemini. Hujan meteor germinid ini disebabkan oleh sisa debu asteroid 3200 Phaeton (1983 TB) yang mengorbit matahari pada periode 523,6 hari.

Halaman:

Editor: Anas Bukhori


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah