Profil Kabupaten Bandung Barat Terbaru Disini Lengkap

- 18 Desember 2021, 21:10 WIB
Kawasan Gedung Sate, kantor Gubernur Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, belum lama ini. Jabar Apresiasi Kabupaten/Kota yang Berhasil Raih Anugerah Swasti Saba, Dorong 100 Persen Sehat 2023.
Kawasan Gedung Sate, kantor Gubernur Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, belum lama ini. Jabar Apresiasi Kabupaten/Kota yang Berhasil Raih Anugerah Swasti Saba, Dorong 100 Persen Sehat 2023. /Galamedianews.com/Darma Legi/

UTARA TIMES - Simak Profil Kabupaten Bandung Barat Terbaru Disini. 

Melalui artikel ini anda dapat melihat Profil Kabupaten Bandung Barat berdasarkan Geografis, Sejarah, Demografis, serta Visi dan Misi.

Sebagaimana dilansir Utara Times dari situs resmi Jabarprov.go.id luas wilayah Kabupaten Bandung Barat yaitu 1.305,77 KM².

Baca Juga: 5 Kata-kata Mutiara Hari Ibu 2021 yang Menyentuh Hati, Dapat Diucapkan pada Peringatan 22 Desember 2021

Kabupaten Bandung Barat terletak antara 60º 41’ s/d 70º 19’ lintang Selatan dan 107º 22’ s/d 108º 05’ Bujur Timur. 

Mempunyai rata-rata ketinggian 110 M dan Maksimum 2.2429 M dari permukaan laut. 

Kemiringan wilayah yang bervariasi antara 0 – 8%, 8 – 15% hingga diatas 45%, dengan batas wilayah sebagai berikut :

Baca Juga: Sesaat Lagi Pertandingan Thailand vs Singapura, Link Live Streaming Tinggal Klik!

Sebelah barat : berbatasan dengan kabupaten Cianjur

Sebelah utara : berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang.

Selebah timur : berbatasan dengan Kabupaten bandung dan Kota Cimahi.

Sebelah selatan : berbatasan dengan Selatan Kabupaten Badung dan Kabupaten Cianjur.

Adapun cakupan wilayah Kabupaten Bandung Barat, meliputi lima belas kecamatan yang terdiri dari : Padalarang, Cikalongwetan, Cililin, Parongpong, Cipatat, Cisarua, Batujajar, Ngamprah, Gununghalu, Cipongkor, Cipeundeuy, Lembang, Sindangkerta, Cihampelas dan Rongga.

Sejarah Kabupaten Bandung Barat

Wacana pemekaran Kabupaten Bandung menjadi 2 kabupaten telah muncul sejak tahun 1999. 

Berdasarkan surat permohonan Bupati KDH TK.II Bandung yang saat itu dijabat oleh bapak H.U.Hatta Djati Permana mengajukan surat kepada Ketua DPRD yang saat itu pimpinan DPRD / Ketua DPRD diketuai Bapak H.Obar Sobarna.

Surat permohonan Bupati bernomor :135/1235/Tapem tanggal 22 juni 1999 perihal permohonan persetujuan pemekaran wilayah Kabupaten Dati II Bandung. 

Bupati memohon kepada pimpinan beserta anggota DPRD kiranya dapat mengabulkan dan mendukung atas terselenggaranya rencana pemekaran Kabupaten Bandung menjadi Kabupaten DT II Bandung dan Kabupaten Padalarang (sekarang Kabupaten Bandung Barat). 

Hal tersebut disambut positif oleh DPRD Kabupaten Bandung dengan diterbitkannya surat keputusan DPRD Dati II Bandung no.5/1999/12/07 tentang persetujuan awal DPRDterhadap pemekaran wilayah Kabupaten Dati II Bandung. 

Namun pada tanggal 23 Desember 1999, Ketua DPRD Kabupaten Bandung melayangkan surat No.135/1499/TU tentang pemekaran Kabupaten Bandung yang isinya antara lain : Kami sampaikan bahwa proses awal yang sedang ditempuh oleh Pemda (sesuai UU no 5/74) agar ditangguhkan /dihentikan, demi ketertiban dan kelancaran pelaksanaan selanjutnya sesuai dengan Undang-Undang no 22/1999.

Perkembanguan selanjutnya sesuai UU No.22/1999, sebagian kecil dari wilayah Kabupaten Bandung yaitu Kota Administratif Cimahi ditingkatkan statusnya menjadi Pemerintah Kota Cimahi ( yang meliputi 3 Kecamatan ) yaitu Kecamatan Cimahi Selatan, Kecamatan Cimahi tengah dan Kecamatan Cimahi utara. 

Oleh karena itu, rencana pemekaran Kabupaten Bandung semakin tertunda karena Kota Cimahi sebelumnya merupakan bagian dari wilayah administratif Kabupaten Bandung. 

Setelah Cimahi menjadi Kota Otonom, terpisah dari kabupaten Bandung, tuntutan pemekaran Kabupaten Bandung mencuat kembali ke permukaan sejalan dengan dibukanya ruang publik untuk mengaspirasikan kehendak membentuk daerah otonom baru hal tersebut dijamin oleh Undang-Undang No.22/1999.

Tuntutan pemekaran wilayah kabupaten Bandung, dilihat dari kondisi geografisnya oleh beberapa kalangan dinilai dapat dipahami sebab wilayah Kabupaten Bandung cukup luas (2.324.84 KM2) dengan letak wilayah mengelilingi Kota Bandung dan Kota Cimahi, disamping itu jumlah penduduknya cukup banyak. 

Berdasarkan SUPAS 2002 sebanyak 4,3 Juta jiwa. Dilihat dari kondisi itulah pada tanggal 9 agustus 1999 para tokoh masyarakat Bandung Barat berkumpul membentuk Forum Pendukung Percepatan Pemekaran Kabupaten Bandung Barat.

Forum ini dipimpin oleh Drs.H.Endang Anwar sebagai Ketua, setahun kemudian terbentuk lagi Forum Peduli Bandung Barat yang diketuai Asep Suhardi, Forum Bandung Barat Bersatu yang dipimpin H.Zaenal Abidin , Drs. Ade Ratmadja , Asep Suhardi dan Asep Ridwan Hermawan., serta Forom Pemuda Bandung Barat yang dipimpin Eman Sulaeman SE. 

Dengan alasan memiliki kesamaan untuk memperjuangkan berdirinya Kabupaten Bandung Barat, untuk menyamakan visi misi perjuangan maka berbagai LSM dan Forum bergabung dalam satu wadah Komite Pembentukan Kabupaten Bandung Barat (KPPKBB) yang dipimpin ketua umumnya Drs.H.Endang Anwar. 

KPKBB bersama elemen masyarakat Bandung Barat mengawali upaya perjuangannya dengan melaksanakan DEKLARASI BERSAMA untuk terus berjuang agar Bandung Barat menjadi DAERAH OTONOM terpisah dari Kabupaten Bandung.

Deklarasi tersebut dilaksanakan di Gedung Diklat Keuangan Gado Bangkong Kecamatan Ngamprah pada tanggal 30 Agustus 2003 Naskah Deklarasi dibacakan dan ditanda tangani berbagai elemen masyarakat Bandung Barat. 

Hal tersebut diakukan KPPKBB sebagai bentuk komitmen bersama dalam upayanya memperjuangkan dan menyampaikan aspirasi keberbagai lembaga baik legislatif maupun eksekutif Daerah Kab.Bandung, Provinsi Jawa Barat dan Pemerinah Pusat serta DPR RI/DPD RI.

Hingga akhirnya lahirlah Undang-Undang Republik Indonesia No.12 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Kabupaten Bandung Barat Menjadi Daerah Otonom di Provinsi Jawa Barat.

Kondisi Demografis   

Jumlah penduduk KBB sebanyak 1.408.550 jiwa dengan proporsi berdasarkan jenis kelamin terdiri dari laki-laki 705.679 jiwa dan perempuan 702.871 jiwa. 

Penyebaran penduduk tidak merata terpadat ada di kecamatan Ngamprah sedangkan terendah adalah kecamatan Gununghalu. 

Jumlah angkatan kerja KBB mencapai 447.314 jiwa dan terbagi dalam beberapa jenis mata pencaharian seperti di sektor pertanian dan buruh tani dengan prosentase tertinggi mencapai 33.87 %. Sektor Industri l6,53 %, sektor Perdagangan l5,51%, sektor jasa 9,51 % dan yang lainnya 24.59 %.

Dari sisi pola penyebaran,penduduk kecamatan ngamprah merupakan kecamatan yang relatif padat dibandingkan dengan kecamatan lainnya di wilayah Kabupaten Bandung Barat dengan tingkat kepadatannya dalah kecamatan gunung halu dengan tingkat kepadatan hanya mencapai 450,42 jiwa/km2.

Visi dan Misi    

Visi Kabupaten Bandung Barat yakni “BANDUNG BARAT CERMAT.” Sedangkan Misi Kabupaten Bandung Barat adalah Bersama Membangun Masyarakat Yang Cerdas, Rasional, Maju, Agamis, Dan Sehat Berbasis Pada Pengembangan Kawasan Agroindustri dan Wisata Ramah Lingkungan.

Adapun Makna dari Visi dan Misi tersebut sebagai berikut:

  1. Cerdas

Mengandung pengertian seluruh komponen sumber daya manusia di kabupaten bandung barat baiksumber daya aparatur maupun masyarakat harus berpendidikan, berahlak mulia dan memiliki integritas dan berdaya saing.

  1. Rasional

Mengandung pengertian di dalam melaksanakan pembangunan haruslah disesuaikan dengan realitas yang ada termasuk didalamnya pemanfaatan potensi lokal dan kemampuan sumber daya serta harus memiliki indikator capaian kinerja yang terukur.

  1. Maju

Mengandung pengertian seiring dengan bertambahnya waktu kabupaten bandung barat harus terus maju ke depan, mengalami peningkatan dan bertambah baik di semua aspek kehidupan.

  1. Agamis

Mengandung pengertian bahwa keyakinan beragama menjadi landasan pengikat kebersamaan dalam seluruh aspek penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan.

  1. Sehat

Mengandung pengertian di setiap komponen kehidupan bermasyarakat baik sumber daya manusia, penyelenggaraan pemerintahan, maupun alam dan lingkungannya haruslah terawat, bersih, nyaman dan senantiasa berada dalam keadaan yang baik.

  1. Agroindustri

Mengandung pengertian terwujudnya peningkatan nilai ekonomis hasil produksi pertanian di kabupaten bandung barat melalui diversifikasi hasil-hasil pertanian.

  1. Wisata ramah lingkungan

Mengandung pengertian terwujudnya pengembangan kawasan wisata alam berdasarkan potensi dan kearifan lokal dalam pelestarian lingkungan.

Demikian Profil Kabupaten Bandung Barat Terbaru Disini Lengkap dengan Kondisi Geografis, Sejarah, Demografis dan Visi Misi.***

Editor: Nur Umar

Sumber: Jabarprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x