UTARA TIMES - Link twibbon Harlah NU ke 96 tahun 2022 gratis, silahkan klik link twibbon Harlah NU ke 96 yang akan diperingati pada 31 Januari 2022 mendatang.
Selain memuat link twibbon Harlah NU ke 96 tahun 2022 gratis, artikel ini juga menyajikan sejarah berdiri organisasi Nahdhatul Ulama di Indonesia.
Mari semarakkan Harlah NU ke 96 tahun 2022 melalui penggunaan twibbon Harlah NU yang akan diperingati pada 31 Januari 2022 mendatang.
Daftar link twibbon Harlah NU ke 96 tahun 2022 dapat anda klik link di bawah ini:
Link twibbon Harlah NU tahun 2022 https://www.twibbonize.com/harlah96nahdlatululama2022
https://www.twibbonize.com/harlahnu96tahun2022
https://www.twibbonize.com/harlah96nu
https://www.twibbonize.com/selamatharlahnutahun2022aminudinss
https://www.twibbonize.com/harlah71jqhnu01
https://www.twibbonize.com/harlahnuke96tahun2022
https://www.twibbonize.com/harlahnuke96-2022-1
https://www.twibbonize.com/harlahnuke96-2022-1
https://www.twibbonize.com/mwcnupgr1
https://www.twibbonize.com/harlah52nururrahmah
Baca Juga: Klasemen BRI Liga 1 Hari ini Setelah Laga Persipura dan Persiraja Berbagai Poin
Sejarah berdiri NU juga berangkat dari sejarah pembentukan Komite Hijaz. Problem keagamaan global yang dihadapi para ulama pesantren ialah ketika Dinasti Saud di Arab Saudi ingin membongkar makam Nabi Muhammad SAW karena menjadi tujuan ziarah seluruh Muslim di dunia yang dianggap bid’ah.
Selain itu, Raja Saud juga ingin menerapkan kebijakan untuk menolak praktik bermazhab di wilayah kekuasaannya. Karena ia hanya ingin menerapkan Wahabi sebagai mazhab resmi kerajaan.
Rencana kebijakan tersebut lantas dibawa ke Muktamar Dunia Islam (Muktamar ‘Alam Islami) di Makkah.
Bagi ulama pesantren, sentimen anti-mazhab yang cenderung puritan dengan berupaya memberangus tradisi dan budaya yang berkembang di dunia Islam menjadi ancaman bagi kemajuan peradaban Islam itu sendiri.
Choirul Anam (2010) mencatat bahwa KH Abdul Wahab Chasbullah bertindak cepat ketika umat Islam yang tergabung dalam Centraal Comite Al-Islam (CCI)--dibentuk tahun 1921--yang kemudian bertransformasi menjadi Centraal Comite Chilafat (CCC)—dibentuk tahun 1925--akan mengirimkan delegasi ke Muktamar Dunia Islam di Makkah tahun 1926.
Sebelumnya, CCC menyelenggarakan Kongres Al-Islam keempat pada 21-27 Agustus 1925 di Yogyakarta.
Baca Juga: Hasil Westham vs Leeds United Liga Inggris: Westham Kalah Dikandang Sendiri 2-3 dari Leeds United
Dalam forum ini, Kiai Wahab secara cepat menyampaikan pendapatnya menanggapi akan diselenggarakannya Muktamar Dunia Islam. Usul Kiai Wahab antara lain: “Delegasi CCC yang akan dikirim ke Muktamar Islam di Makkah harus mendesak Raja Ibnu Sa’ud untuk melindungi kebebasan bermazhab.
Sistem bermazhab yang selama ini berjalan di tanah Hijaz harus tetap dipertahankan dan diberikan kebebasan”.
Kiai Wahab beberapa kali melakukan pendekatan kepada para tokoh CCC yaitu W. Wondoamiseno, KH Mas Mansur, dan H.O.S Tjokroamonoto, juga Ahmad Soorkatti.
Namun, diplomasi Kiai Wahab terkait Risalah yang berusaha disampaikannya kepada Raja Ibnu Sa’ud selalu berkahir dengan kekecewaan karena sikap tidak kooperatif dari para kelompok modernis tersebut.
Baca Juga: Hasil Westham vs Leeds United Liga Inggris: Westham Kalah Dikandang Sendiri 2-3 dari Leeds United
Hal ini membuat Kiai Wahab akhirnya melakukan langkah strategis dengan membentuk panitia tersendiri yang kemudian dikenal dengan Komite Hijaz pada Januari 1926.
Pembentukan Komite Hijaz yang akan dikirim ke Muktamar Dunia Islam ini telah mendapat restu KH Hasyim Asy’ari.
Perhitungan sudah matang dan izin dari KH Hasyim Asy’ari pun telah dikantongi. Maka pada 31 Januari 1926, Komite Hijaz mengundang ulama terkemuka untuk mengadakan pembicaraan mengenai utusan yang akan dikirim ke Muktamar di Mekkah.
Baca Juga: Hasil Pertandingan Liverpool vs Brentford Liga Inggris: The Reds Menang Telak atas Tamunya
Para ulama dipimpin KH Hasyim Asy’ari datang ke Kertopaten, Surabaya dan sepakat menunjuk KH Raden Asnawi Kudus sebagai delegasi Komite Hijaz.
Namun setelah KH Raden Asnawi terpilih, timbul pertanyaan siapa atau institusi apa yang berhak mengirim Kiai Asnawi? Maka lahirlah Jam’iyah Nahdlatul Ulama (nama ini atas usul KH Mas Alwi bin Abdul Aziz) pada 16 Rajab 1344 H yang bertepatan dengan 31 Januari 1926 M.
Itulah link twibbon Harlah NU ke 96 tahun 2022 gratis untuk semarakkan Hari Lahir NU yang peringati pada 31 Januari 2022. Melalui artikel ini juga lengkap dengan sejarah berdiri organisasi Nahdhatul Ulama di Indonesia.***