UTARA TIMES – Perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir terus meningkat. Per senin 14 Februari 2022, kasus aktif harian di Indonesia sudah menyentuh angka 375.857 ribu.
Hal itu lantas membuat masih khawatir akan gelombang susulan Covid-19 di Indonesia.
Pada pertengahan tahun lalu Indonesia menghadapi wabah Covid-19 varian delta dan mengakibatkan banyak rumah sakit kolaps serta kematian yang tinggi.
Untuk menghindari hal itu terulang kembali, Prof Ridwan Amiruddi Guru Besar Epidemiolog Universitas Hasanuddin mengemukakan tiga hal yang mesti dilakukan saat ini.
Sebagaimana dilansir Utara Times dari Pikiran Rakyat, Pertama, dibutuhkan pertahanan berlapis dari segi vaksinasi. Dalam melawan Covid-19 khususnya varian Omicron seseorang harus sudah mendapatkan vaksin dosis 1 dan 2 serta juga mendapatkan booster. Selain itu, untuk mendapatkan efektivitas vaksin, vaksinasi dosis 2 yang baru di angka 50 persen lebih harus ditingkatkan ke angka 70 persen.
"Melawan Covid-19 ini harus dengan pertahanan berlapis, jadi pertahanannya itu meskipun seseorang sudah mendapatkan vaksin 1 dan 2, dia harus melanjutkan ke boosternya," ujar Amirudin, dilansir dari Antara Kamis 10 Februari 2022.
Hal kedua yang harus dilakukan adalah meningkatkan tracing, testing dan treatment (3T). Dia menekankan hal tersebut khususnya kepada pemerintah. Amirudin mendorong pemerintah mengantisipasi peningkatan kasus dengan mempersiapkan rumah sakit untuk menerima pasien yang kemungkinan akan mengalami lonjakan pada 2-3 pekan ke depan.
Dia mencontohkan kasus Covid-19 yang terjadi di Sulawesi Selatan pada bulan lalu yang masih di bawah 10 orang. Namun, kenaikan kasus kemudian meningkat signifikan bahkan sudah menyentuh angka 275 kasus.