UTARA TIMES - Akibat perang Rusia - Ukraina yang tidak kunjung usai, Indonesia mengalami dampaknya.
Salah satu dampak dari perang Rusia - Ukraina adalah harga gas nonsubsidi 5,5 kilogram dan 12 kilogram mengalami kenaikan sejak pekan lalu.
Harga gas elipiji 12 kilogram di Jakarta Timur dilaporkan meroket sampai Rp190 ribu, dari harga sebelumnya yakni di angka Rp165 ribu.
PT Pertamina (Persero) telah menetapkan penyesuaian harga terhadap gas elipiji nonsubsidi.
Harga gas elipiji nonsubsidi akan naik secara bertahap sebesar Rp1.600 sampai Rp2.600 per kilogram.
Baca Juga: Konflik Rusia - Ukraina : Ekonomi Rusia Sekarat, Kena Sanksi Hingga Orang Antri Ke Atm
Kenaikan gas elpiji non subsidi ini dilakukan untuk merespons tren peningkatan harga Contract Price Aramco (CPA) yang mencapai 21 persen dari harga rata-ratanya sepanjang tahun 2021.
Selain itu, adanya invasi Rusia ke Ukraina juga turut berimbas pada lonjakan harga minyak dan gas di level internasional.
Dengan naiknya gas elpiji non subsidi ini, maka masyarakat Indonesia pun banyak yang mengeluh. Tidak sedikit dari masyarakat yang akhirnya berusaha menekan pembengkakan pengeluaran.
Editor: Anas Bukhori
Sumber: ANTARA