UTARA TIMES – Simak apa saja yang menjadi gejala cacar monyet, sebuah penyakit yang saat ini menjadi sorotan karena diklaim bisa menular.
Cacar monyet sebagaimana disebutkan oleh WHO merupakan sebuah penyakit langka yang disebabkan oleh virus monkeypox. Virus tersebut masih terhubung dengan orthopoxyvirus.
Cacar monyet sendiri merupakan penyakit dengan zoonosis dan menular. Asal penyakit cacar monyet adalah dari hewan.
Adapun penyakit ini dinamakan dengan cacar monyet karena pertama kali ditemukan pada monyet sebagaimana hasil penelitian di tahun 1958 silam.
Baca Juga: Virus Cacar Monyet Merebak, Simak Gejala dan Cara Pencegahan Monkeypox Tersebut
Walaupun penyakit cacar monyet masih diklasifikasikan sebagai penyakit ringan karena dapat sembuh dengan sendirinya, namun WHO tetap meminta masyarakat di seluruh dunia untuk waspada.
Sebab jika cacar monyet tidak segera ditangani, maka penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi pada bagian tubuh lainnya.
Menurut data WHO penyakit cacar monyet ini sudah menyebar hingga di 14 negara di dunia. Sama seperti penyakit menular pada umumnya, cacar monyet ini bisa berpindah penyakitnya melalui kontak langsung dengan penderita ataupun bahan terinfeksi.
Virus bisa dengan mudah masuk melalui tubuh manusia melalui luka, saluran pernapasan, mata, hidung atau mulut.
Manusia juga bisa tertular penyakit ini i melalui udara, saluran pernapasan dan kontak langsung dengan penderita. Sementara penularan dari hewan ke manusia bisa terjadi melalui gigitan atau cakaran.
Gejala Cacar Monyet
Dikutip Utara Times, Rabu 25 Mei 2022 dari WHO, penyakit cacar monyet memiliki gejala sebagai berikut:
Demam tinggi ( >38°)
Sakit kepala/pusing
Nyeri otot, bengkak
Nyeri punggung
Baca Juga: Bocoran Tanggal Cair Dana BOS Tahap 2 Tahun 2022, Simak Penjelasannya Berikut Ini
Ruam dan gatal pada tubuh
Orang yang terinfeksi cacar monyet akan mengalami ruam gatal selama tiga hari setelah munculnya demam tinggi. Ruam bisa bermula dari wajah, telapak tangan hingga menyebar ke seluruh tubuh.
Ruam yang menyebabkan gatal kemudian bisa berlanjut pada luka hingga mengelopek. Infeksi bisa berlangsung selama empat minggu dan dapat hilang dengan sendirinya.
Untuk mencegah penyakit cacar monyet saat ini, maka orang-orang hanya bisa membatasi diri untuk tidak melakukan kontak fisik terhadap penderita.
Bagi orang yang dicurigai telah terinfeksi cacar monyet, maka sangat disarankan untuk perlu melakukan isolasi guna mencegah penularan lebih luas.
Menurut WHO penggunaan vaksin cacar biasa masih bisa memberikan perlindungan vaksin untuk pencegahan penyakit ini.
Demikianlah informasi mengenai gejala penyakit cacar monyet.***