Kemudian perkembangan kepanduan di Hindia-Belanda cukup menarik Boden Powel sehingga ia mengunjungi Batavia, Semarang, dan Surabaya pada Desember 1934.
Seiring berjalannya waktu, kepanduan Hindia-Belanda mulai aktif mengadakan dan mengikuti jambore baik lokal maupun internasional sampai akhirnya setelah masa kemerdekaan, dilangsungkan Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia di Surakarta dengan Pandu Rakyat Indonesia sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia.
Baca Juga: Bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik Minggu 14 Agustus 2022: Belajar Melihat Karya Allah
Perlu diketahui kepanduan Indonesia sempat mengalami perpecahan hingga pada awal Oktober 1959, Presiden Soekarno dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX melebur seluruh organisasi kepanduan yang ada menjadi satu dengan nama Pramuka.
Kemudian Gerakan Pramuka diperkenalkan secara resmi kepada masyarakat luas dalam suatu upacara di halaman Istana Negara pada 14 Agustus 1961.