Suporter Kecewa, Kanjuruhan Malang Memakan Korban Jiwa, Begini Kata Kapolda Jatim Nico Soal Derby Jawa Timur

- 2 Oktober 2022, 09:35 WIB
Suporter Kecewa, Kanjuruhan Malang Memakan Korban Jiwa Begini Kata Nico Soal Derby Jawa Timur
Suporter Kecewa, Kanjuruhan Malang Memakan Korban Jiwa Begini Kata Nico Soal Derby Jawa Timur /Twitter/ @TogiSihombing4/

UTARA TIMES - Buntut dari pertandingan BRI Liga 1 berdampak pada kericuhan yang memakan korban jiwa di Stadion Kanjuruhan Malang. 

Kanjuruhan berduka, barangkali sebutan untuk dampak dari kekecewaan para suporter Arema FC. 

Adapun pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya ini berakhir dengan skor 2-3.

Pertandingan di Stadion Kanjuruhan tersebut kemduian dimenangkan oleh tim Persebaya Surabaya. 

Baca Juga: Kronologi Kerusuhan Arema vs Persebaya di Kanjuruhan Malang, 127 Orang Meninggal

Hal tersebut, membuat para Derby Jawa Timur merasa kecewa dan menyebabkan kegaduhan di stadion tersebut. 

Diikutip Utara Times dari Antara, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang Jawa Timur, mengatakan dari 127 orang yang meninggal dunia tersebut, dua di antaranya merupakan anggota Polri.

"Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua di antaranya adalah anggota Polri," kata Nico. 

Baca Juga: Info Razia Padang atau Operasi Zebra 2022 Mulai Kapan? Cek Daftar Pelanggaran yang Jadi Priorotas Tilang

Ia menjelaskan sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan. Sedangkan sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.

Menurut Nico, hingga saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. 

Selanjutnya selain korban jiwa, tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.

Baca Juga: Kerusuhan Arema FC VS Persebaya di Kanjuruhan: Sebabkan 127 Korban Meninggal, Jadi Sorotan Media Asing 

"Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan. " Lanjutnya. 

Kata Nico pertandingan di Stadion Kanjuruhan ini mulanya berjalan dengan lancar. Tetapi setelah pertandingan selesai, sejumlah pendukung Arema FC merasa kecewa dan beberapa di antara mereka turun ke lapangan untuk mencari pemain beserta ofisial.

Petugas pengamanan lalu melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter itu tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain. Hingga akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.

Baca Juga: Daftar Film Bioskop Oktober 2022 Lengkap dengan Sinopsis dan Daftar Pemain

Nico kemudian menjelaskan bahwa penembakan gas air mata ini dilakukan karena pendukung Arema FC yang tidak puas dan turun ke lapangan itu telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," katanya.

Itulah informasi mengenai kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan hingga memakan korban jiwa.***

Editor: Anas Bukhori

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah