“Pihak Polri juga sekarang sedang merampungkan yang nanti akan menjadi peraturan Kapolri, yang dihimpun dari berbagai sumber aturan, baik itu dari Statuta FIFA, dari aturan internal PSSI [Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia] maupun aturan-aturan lainnya, sehingga kita akan jelas SOP [Standard Operating Procedure]-nya.
Baca Juga: Nonton My Ice Girl Series Full Episode, Catat Jadwal Tayang Berikut
Langkah selanjutnya adalah melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola di Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama; mengatur jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada; serta menghadirkan pendampingan dari para ahli di bidangnya.
“Dalam surat itu dari FIFA kita diminta untuk benchmarking. Jadi kita melihat perbandingan-perbandingan dari pelaksanaan liga di negara-negara lain yang sudah established dan mana yang kita bisa adopsi itu sebagai cara kita untuk menyelenggarakan liga. Di samping itu, monitoring terhadap apa yang sudah kita putuskan,” kata Menpora.
Baca Juga: Daftar Film Bioskop Oktober 2022, Ada Inang dan Kalian Pantas Mati Tayang Pekan Ini
Menpora pun mengapresiasi dukungan yang diberikan FIFA untuk transformasi sepak bola di tanah air.
“FIFA bertujuan baik, kalau saya lihat dari suratnya itu ingin membantu Indonesia untuk memperbaiki sepak bola Indonesia secara umum, khususnya kompetisi dan tragedi Kanjuruhan agar tidak terulang lagi. Kita harus merespons niat baik FIFA sebagai international federation dari sepak bola,” ujarnya.
Kerja Cepat TGIPF
Dalam keterangan persnya, Menpora Zainudin Amali juga mengungkapkan progres dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Peristiwa Kanjuruhan yang terus bekerja mengumpulkan fakta-fakta lapangan terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober lalu.
Baca Juga: Daftar Film Bioskop Oktober 2022, Ada Inang dan Kalian Pantas Mati Tayang Pekan Ini