Isi Sumpah Pemuda, Berikut ini Sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober

- 24 Oktober 2022, 08:45 WIB
Isi Sumpah Pemuda, Berikut ini Sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober
Isi Sumpah Pemuda, Berikut ini Sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober /Freepik.com/freepik

UTARA TIMES- Simak isi Sumpah Pemuda, berikut ini sejarah Hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap tanggal 28 Oktober.

Dalam isi Sumpah Pemuda terdapat pengakuan untuk bertanah air Indonesia, berbangsa Indonesia, serta berbahasa Indonesia.

Adapun isi Sumpah Pemuda serta kronologi sejarah Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober dapat anda simak melalui ulasan berikut ini.

Baca Juga: 10 Ide Lomba Lomba Hari Sumpah Pemuda 2022 Menarik dan Meriah

Sumpah Pemuda

1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Sedangkan untuk sejarah Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober dimulai dari rapat pertama hingga rapat ketiga yang berlokasi di 3 tempat berbeda.
Berikut ini sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober

Baca Juga: Sinopsis Yehh Jadu Hari Ini Senin 24 Oktober 2022: Roshni Diusir dari Rumah

1. Rapat pertama di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond

Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng.

Dalam sambutannya, Soegondo berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda.

Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Jamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda.

Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Baca Juga: Update Jadwal Kapal PELNI KM Umsini untuk November 2022 Rute Jakarta, Kijang ke Kupang

2. Rapat kedua di Gedung Oost-Java Bioscoop
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan.

Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, sependapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

3. Rapat ketiga di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat

Pada sesi berikutnya, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.

Baca Juga: Injil dan Renungan Harian Katolik Senin 24 Oktober 2022 untuk Pekan XXX

Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.

Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Itulah isi Sumpah Pemuda lengkap sejarah Hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap tanggal 28 Oktober.***

Editor: Anas Bukhori


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah