Apa itu Sekte Apokaliptik? Benarkan 4 Warga Kalideres yang Tewas Menganut Paham Sekte Ini?

- 19 November 2022, 16:25 WIB
Memiliki Keyakinan Apokaliptik, diguga Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres.
Memiliki Keyakinan Apokaliptik, diguga Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres. /tangkapan layar youtube Tagar Misteri./

UTARA TIMES – Apa itu sekte Apokaliptik yang diduga menjadi penyebab di balik misteri kematian 4 warga Kalideres Jawa Barat?

Sekte Apokaliptik belakangan menjadi viral dikarenakan adanya sebuah kasus yang terjadi di Kalideres pada Kamis, 10 November 2022. Sekte Apokaliptik adalah aliran yang mempercayai kehakiman Tuhan. 

Sekte apolitik adalah kepercayaan di mana pengikut sekte ini yakin bahwa dunia sudah tidak baik lagi atau jahat. Mereka percaya bahwa setelah kematian, akan ada dunia baru yang lebih baik. 

Baca Juga: Minggu Semangat, Berikut Kata Bijak dari Gus Dur untuk Menyambut Hari Guru Nasional 2022

Pada dasarnya apokaliptik memiliki arti kiamat. Sesuatu yang terakit dengan kehancuran. Bahasa apokaliptik ini berasal dari bahasa Yunani apokalypsis yang memiliki arti mengungkap.

Dikutip Utara Times dari Britannica, apokaliptik adalah pandangan yang memiliki fokus pada campur tangan Tuhan dalam melakukan penghakiman. 

Keyakinan tersebut membuat pandangan bahwa kehidupan di dunia akan berakhir dengan segera. Ditandai dengan banyaknya kasus kejahatan dan sikap orang di dunia ini yang semakin jahat dan tidak masuk akal. Sudah banyak hal kejahatan terjadi di dalam satu hari.

Baca Juga: Daftar Pemain Kupu Malam Series, Ada Michelle Ziudith hingga Dinda Kanya Dewi

Tidak lupa bahwa ajaran sesat saat ini sudah beredar luas. Membenarkan suatu hal yang tidak seharusnya dan menyimpang dari jalan Tuhan.

Tentunya hal tersebut menjadi sebuah pertanda. Penganut Sekte Apokaliptik ini memutuskan untuk mengakhiri hidup sebelum waktunya untuk menyucikan diri.

Namun kejadian tewasnya 4 warga di Kalideres karena paham apokaliptik ini bukan pertama kali dunia. 

Paham apokaliptik pertama kali menggegerkan dunia ketika pada 18 November 1978, sekitar 900 pengikut sekte Peoples Temple pimpinan pendeta bernama Jim Jones bunuh diri massal di hutan terpencil di Guyana.

Baca Juga: Jangan Lewatkan Jadwal Film Bioskop untuk Desember 2022, Lengkap dengan Sinopsis

Sebelum bisa "menghasut" ratusan orang itu, Jones sudah menanamkan kepercayaan di tengah para pengikutnya di Amerika Serikat sejak 1960-an.

Dalam ajarannya, Peoples Temple menggabungkan unsur-unsur Kristen, sosialisme, komunisme, dan gaya hidup berkelompok dengan orang-orang lintas ras.

Pada 1965, Jones pun memerintahkan para pengikut Peoples Temple pindah dari tempat tinggal mereka di berbagai penjuru AS untuk berkumpul di California.

Di sana, ajaran Jones mulai menjauh dari paham Kristen tradisional. Ia bahkan mulai mengklaim diri sebagai reinkarnasi Kristus dan Buddha, dan akhirnya menjadi "dewa" para pengikut Peoples Temple.

Baca Juga: Kupu Malam Series Tayang Kapan, Dimana? Intip Jadwal Tayang Berikut

Jones mengklaim satu-satunya jalan agar pengikutnya selamat adalah dengan mengikuti ajarannya. Menurutnya, setelah dunia kiamat, maka akan tercipta masyarakat komunis yang ideal.

Dengan dasar ajaran komunisme dan sosialisme, Jones memerintahkan para pengikutnya agar menyerahkan diri mereka sepenuhnya untuk proyek utopis Peoples Temple.

Tujuan besar proyek tersebut adalah membangun komunitas dengan menyerahkan seluruh kekayaan pribadi, bekerja untuk gereja tanpa bayaran, dan memutus hubungan dengan keluarga.

Demikianlah penjelasan mengenai apa itu sekte apokaliptik yang dikaitkan dengan kematian 4 orang tewas di Kalideres, Jakarta Barat.***

Editor: Fariz Amrullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah