Status Gunung Slamet Meningkat, Apa Kaitannya dengan Ramalan Jayabaya?

- 19 Oktober 2023, 21:07 WIB
potret Gunung Slamet/Status Gunung Slamet Meningkat, Apa Kaitannya dengan Ramalan Jaya Baya?
potret Gunung Slamet/Status Gunung Slamet Meningkat, Apa Kaitannya dengan Ramalan Jaya Baya? /Tangkapan Layar YouTube KBS Vlog/

UTARA TIMES – Berita status Gunung Slamet yang meningkat selalu dikaitkan dengan ramalan Jayabaya. Apa yang terjadi jika Gunung Slamet meletus hebat?

Berdasarkan surat dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dengan Nomor 458.Lap/GL.03/BGV/2023, diketahui status Gunung Slamet saat ini meningkat di level II.

Melansir dari Antaranews, Muhammad Wafid selaku Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi, menghimbau masyarakat menjauhi radius 2 km dari kawah puncak Gunung Slamet.

Hal tersebut bertujuan sebagai langkah antisipatif, setelah status Gunung Slamet dinaikkan dari level I ke level II pada Kamis, 19 Oktober 2023 pukul 08:00 WIB.

Baca Juga: Simak Jadwal Ganjil Genap Puncak Bogor Hari Ini Jumat 20 Oktober 2023, dari Jam Berapa?

Kaitan Gunung Slamet dengan Ramalan Jayabaya

Jawa berkalung besi merupakan salah satu ralaman Jayabaya yang terkenal. Maksud dari ramalan tersbut, ialah rel kereta api yang kini banyak dibangun di Pulau Jawa.

Selain Jawa berkalung besi, dalam serat Jangka Jayabaya juga terdapat sebuah ramalan yang menyebut satu nama gunung. 

Baca Juga: Kumpulan Soal PPPK Perawat PDF dan Kunci Jawaban

Meski tidak disebutkan secara spesifik, banyak masyarakat yang percaya gunung yang dimaksud adalah Gunung Slamet.

Konon, jika Gunung Slamet statusnya naik dan meletus hebat, Pulau Jawa dapat terbelah menjadi dua bagian.

Apabila ditelusuri dari segi geografis, Gunung Slamet memang terletak tepat di tengah Pulau Jawa. Selain itu, jarak antara Gunung Slamet dengan pantai selatan dan pantai utara juga tidak terlalu jauh.

Baca Juga: Susunan Upacara Hari Santri Nasional 2023, Lengkap dari Awal hingga Akhir

Fakta Gunung Slamet

Secara administratif, Gunung Slamet masuk ke dalam 5 kabupaten sekaligus, yakni Brebes, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Banyumas.

Gunung yang memiliki ketinggian 3.428 mdpl ini, disebut sebut sebagai gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa.

Selain fakta tersebut, konon aktvitas vulkanik Gunung Slamet selalu naik ketika Indonesia akan mengadakan pemilu. 

Itulah informasi yang dapat dibagikan terkait status Gunung Slamet saat ini, yang selalu dikaitkan dengan ramalan Jayabaya.***

Editor: Anas Bukhori


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x