Kembalikan Pancasila sebagai Pengarah Kebijakan, Ini Kata Deputi Pengkajian Dan Materi BPIP

- 28 Oktober 2020, 13:23 WIB
Deputi bidang pengkajian dan materi BPIP mengisi Materi di Acara pendidikan Lemhanas RI
Deputi bidang pengkajian dan materi BPIP mengisi Materi di Acara pendidikan Lemhanas RI /Amos/

 

UTARA TIMES- Prof. Adji Samekto, Deputi Bidang Pengkajian Dan Materi BPIP menghadiri kegiatan Round Table Discussion (RDT) dengan tema "Mencari Bentuk Implementasi Nilai-nilai Pancasila di Era Globalisasi",

Diselengarakan oleh Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) pada Selasa (27/10/2020) di Gedung Asta Gatra, Kantor Lemhannas RI, Jakarta.

Dalam kesempatan itu, Adji yang bertindak sebagai narasumber mengutarakan Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) yang menjadi mandat utama dari BPIP.

Baca Juga: Sumpah Pemuda, ini Kata Afgan

Pembinaan Ideology Pancasila memiliki tujuan akhir terimplementasikannya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Ending dari pembinaan ideologi Pancasila, terimplementasikannya Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujarnya saat memaparkan materi dalam RDT tersebut.

Dalam RDT itu juga hadir Gubernur dan Wakil Gubernur Lemhannas RI serta jajaran; Ketua DPR RI (daring), Staf Khusus Milenial Presiden RI, Perwakilan dari Kemendikbud sebagai Narasumber; juga penanggap dari LIPI, UI, serta The Indonesian Institute.

Baca Juga: 3 Cara Ong Seong Wu Membuat Hati Pemirsa Berdebar Dalam 'More Than Friends'

Lebih lanjut Adji menginformasikan, untuk mencapai sasaran dari PIP itu, BPIP tengah merancang Arah Kebijakan PIP dengan melibatkan kementerian dan lembaga lain.

"Dalam merumuskan Arah Kebijakan PIP ini, kami berangkat dari dua dimensi, globalisasi dan reformasi," terang salah satu Pejabat Tunggi Madya di Lingkungan BPIP itu.

Menurutnya, globalisasi berpengaruh pada proses terjadinya Reformasi 1998 di Indonesia.

"Dimensi ekonomi sangat kuat pada globalisasi, dimensi ekonomi berimbas pada dimenai politik dan hukum. Dimensi ekonomi kalau goncang, akan berdampak pada sub sistem lainnya." papar Adji.

Goncangnya dimensi ekonomi di Indonesia, memicu terjadinya Reformasi 1998.

Baca Juga: Suksesnya Album Perdana Blackpink , Laku1,2 Juta Unit dan Langsung Rajai Tangga Lagu iTunes

Guru Besar Ilmu Hukum itu juga mengungkapkan, salah satu dampak dari Reformasi 1998 adalah dibubarkannya Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP7).

"Walaupun BP7 lebih menekankan pada moral, yang sebagian saja dari dimenasi Pancasila, itu bagus, tapi dihilangkan. Penghapusan itu, membuat generasi milenial seolah kehilangan pemahaman Iideoligi Pancasila, dan menganggap ideologi asing/tranasional lebih baik" jelasnya.

Untuk mengembalikan lagi Pancasila sebagai leistar dinamis atau bintang penuntun, pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila, BPIP tengah merumuskan Arah Kebijakan PIP, juga dilanjutkan dengan perumusan Peta Jalan PIP dengan melibatkan kementerian dan lembaga lainnya.

"(Mengembalikan Pancasila sebagai directions/pengarah) dalam aspek kelembagaan, aspek regulasi, aspek ekonomi, aspek kebudayaan," pungkas Adji.***

Editor: Anas Bukhori

Sumber: BPIP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah