Warga Lokal Diharapkan Terlibat Dalam Pembangunan Bendungan

- 30 Oktober 2020, 07:20 WIB
WARTAWAN dalam perjalanan menuju lokasi baru ibu kota negara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa 17 Desember 2019.*
WARTAWAN dalam perjalanan menuju lokasi baru ibu kota negara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa 17 Desember 2019.* /MUHAMMAD ASHARI/PR/

 

UTARA TIMES - (30/10) Pembangunan bendungan untuk memenuhi kebutuhan air bersih ibu kota negara Indonesia yang baru di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur diharapkan melibatkan warga lokal.

Baca Juga : Terdampak Banjir dan Longsor di Lebak, Warga Berharap Dibangun Hunian Tetap

Baca Juga : Bertambah, Kasus Covid 19 di Subang Menjadi 335

Dilansir dari ANTARA pada Kamis, 29 Oktober 2020, Abdul Rahman Wahid selaku anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara mengatakan untuk pengerjaan bendungan agar melibatkan masyarakat lokal, sehingga tidak terjadi konflik.

Ia melanjutkan bahwa yang terpenting juga menyangkut pembayaran pembebasan lahan harus dituntaskan dengan baik sebelum dilakukan pembangunan bendungan tersebut.

Permasalahan pembebasan lahan lokasi pembangunan itu sangat peka karena berhubungan dengan uang, sehingga pembebasan lahan harus dilakukan dengan baik dan teliti. Penetapan standar pembayaran pembebasan lahan seperti harga lahan per meter persegi dan nilai tanam tumbuh harus ditentukan oleh pemerintah pusat.

Sejumlah wilayah di Kecamatan Sepaku yakni Desa Sukomulyo, Argomulyo, dan Desa Tengin Baru masuk dalam proyek pembangunan bendungan yang memiliki daya tampung 11,6 juta meter kubik dengan debit 2.400 liter per detik tersebut. Luas bendungan mencapai 443 hektare yang terdiri atas 101 hektare untuk tubuh atau konstruksi bendungan dengan luas genangan 342 hektare.

Anggaran pembebasan lahan dan pembangunan fisik bendungan untuk penyediaan air bersih bagi masyarakat ibu kota negara Indonesia yang baru itu, dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN. ***

Editor: Rosma Nur Riana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah