UTARA TIMES - (4/11) Ki Seno Nugroho dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Semaki Gede, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, pada Rabu siang. Jenazah dalang yang selalu menggelar pertunjukan wayang kulit melalui kanal digital itu tiba di kompleks pemakaman pada pukul 13.20 WIB.
Baca Juga: Konflik Batin Tokoh Utama pada Novel Raumanen Karya Marianne Katoppo
Baca Juga: Serangan di Wina, ISIS Menyatakan Bertanggung Jawab
Ratusan pelayat mengiringi prosesi pemakaman dalang kondang asal Yogyakarta tersebut yang sebagian di antaranya merupakan anggota penggemar Ki Seno, para seniman/budayawan, serta unsur Pemerintah Kota Yogyakarta diingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan melalui pengeras suara oleh pihak keluarga.
Upacara penurunan jenazah ke liang kubur diiringi dengan kumandang azan serta lantunan selawat. Dalam prosesi itu, dua wayang kulit juga ikut dimasukkan ke dalam liang kubur Ki Seno.
Dilansir dari ANTARA pada Rabu, salah seorang kerabat Ki Seno, Paulina Suratmi (86), saat ditemui di area pemakaman menuturkan bahwa Ki Seno Nugroho dimakamkan satu liang dengan ayahnya, yakni Ki Suparman yang semasa hidupnya juga seorang dalang. Ia mengatakan penetapan lokasi pemakaman itu sesuai hasil kesepakatan keluarga.
Baca Juga: Malih Tak Respect Ke Ade Londok, Gara gara dianggap menghina
Paulina mengatakan bahwa berdasarkan informasi, Ki Seno meninggal dunia karena menderita penyakit jantung.
Budayawan yang juga anggota Dewan Kebudayaan DIY Romo G. Budi Subanar mengatakan bahwa sosok Ki Seno Nugroho merupakan tokoh dalang di Tanah Air yang mampu menyesuaikan diri di tengah pandemi COVID-19 dengan memanfaatkan sarana digital.