Network
UTARA TIMES - (5/11) Beredar di media sosial serta aplikasi pengiriman pesan, informasi yang membawa nama PT Pegadaian (Persero) bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu menggelar lelang secara daring.
Beberapa akun di aplikasi Instagram, misalnya, membawa nama Pegadaian dan memajang sejumlah barang dalam unggahan fotonya, termasuk perhiasan kalung emas, gelang emas, ataupun cincin.
Baca Juga: Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional akan Beri Bantuan Stimulus Ke Usaha Swasta
Baca Juga: Pengedar Narkotika Jenis sabu, kakak beradik ini diringkus polisi
Salah satu akun tersebut menyebut barang yang ditawarkan adalah barang jatuh tempo sehingga pihak yang menginginkan barang tersebut cukup membayar uang tebusnya saja. Contoh barang yang ditawarkan adalah gelang emas rantai hollow dengan kadar 18 karat, berat 5,43 gram, dan dihargai Rp900 ribu.
Melalui aplikasi pesan singkat, akun-akun itu juga mengatasnamakan Pegadaian dan menawarkan barang lelangan jatuh tempo. Pesan itu juga menyertakan tautan sebagai cara mendapatkan barang-barang tersebut.
Lalu, benarkah PT Pegadaian menggelar lelang barang jatuh tempo melalui media sosial dan pesan singkat?
Pegadaian memastikan bahwa informasi tentang lelang barang-barang jatuh tempo yang mengatasnamakan PT Pegadaian adalah hoaks. Hoaks serupa muncul pula pada 2019 yang mengatasnamakan Pegadaian hanya untuk menipu masyarakat.
Melalui akun resmi di media sosial Instagram pada September 2020, Pegadaian mengatakan tidak memiliki akun lelang dan tidak bertransaksi jual beli melalui sosial media atau situs Internet. Jika ada akun media sosial/website, ataupun nomor rekening virtual account yang mengatasnamakan Pegadaian terkait dengan jual beli barang lelang secara online, itu adalah modus penipuan.
