Transformasi IAIN ke UIN, Kasubdit KKS PTKI Kementerian Agama: Ini Pembangunan Peradaban

12 Oktober 2022, 20:50 WIB
Ilustrasi Transformasi IAIN Ke UIN, Kasubdit KKS PTKI Kementerian Agama: Ini Pembangunan Peradaban /Tangkap layar Kemenag.go.id/

UTARA TIMES - Akhir-akhir ini banyak PTKIN yang sudah melakukan transformasi dari IAIN ke UIN, di samping juga transformasi STAIN ke IAIN.

Salah satu PTKIN yang bertranformasi menjadi IAIN adalah STAIN Bintan yang ada berada di kepulauan Riau.

Kepala pada Subdirektorat Kelembagaan dan Kerja Sama Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Thobib Al Asyhar mengatakan transformasi STAIN Bintan menjadi IAIN tentu mengacu pada regulasi yang ada yaitu PMA 20/2020.

Baca Juga: Menuju Ekonomi Tahun 2023, Ini Respon Kepala BKPM Bahlil Lahadalia

“Kita ingin sesuai dengan regulasi. Hanya saja lokasi di wilayah kepulauan di Kepri ini butuh diskresi, karena memang tidak bisa disamakan dengan di Pulau Jawa atau lainnya, yang banyak penduduknya,” kata Thobib.

“Dengan adanya diskresi dan penyesuaian standard, bisa juga bertumbuh di sini. Apalagi wilayah kepulauan di Kepri ini merupakan etalase bangsa kita dengan negara tetangga. Kita butuh protoype Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di depan negara lain, PTKIN yang mumpuni mengembangan SDM di masa depan,” lanjutnya.

Ia menekankan, harus ada distingsi yang dimiliki STAIN Bintan seperti tentang keislaman dan kemelayuan.

Baca Juga: Rizky Billar Resmi Menjadi Tersangka KDRT Terhadap Lesti Kejora

“Saya kira ini jadi hal penting sebagai pembeda dari yang lain, butuh juga prodi tentang kajian sejarah Melayu yang bisa dibuka, supaya budaya ini tidak musnah karena invasi budaya luar,” katanya.

Thobib mengungkapkan, transformasi kelembagaan ini bukan semata urusan akademik, juga urusan membangun manusia, ekonomi, sosio kutural atau bahkan bisa disebut pembangunan peradaban.

“Karenanya, transformasi kelembagaan jadi keharusan dalam konteks STAIN ke IAIN, kita sudah punya grand desain pengembangan PTKI 2045,” ujar Thobib.

Baca Juga: Catat! Program Beasiswa Pengayaan Bahasa untuk Studi ke Luar Negeri Kementrian Agama

Menurutnya, ada 4 transformasi. Pertama, transformasi kelembagaan, yang STAIN didorong agar bertransformasi menjadi IAIN dan IAIN bila memang siap jadi UIN.

“Kita dorong supaya mereka bertransformasi, karena memang faktanya dengan adanya transformasi ini ternyata peminat mahasiwa semakin besar, apalagi kita punya orientasi besar untuk mengintegrasikan ilmu sains dengan ilmu religiuos values atau nilai luhur keberagamaan,” katanya.

Baca Juga: Film Inang Tayang di Bioskop Hari Ini Simak Sinopsis Kisah Horor Kelahiran Bayi Wulan

Transformasi pengelolaan keuangan, pemerintah mendorong supaya lembaga PTKIN ini bisa lebih mandiri. Ketiga, transformasi akademik, keilmuan. Keempat, transformasi kapasitas atau predikat dari nasional ke internasional.

“Kita bisa menjadi bersaing dengan segala standard akademik, manajerial level internasional dan bisa bersaing dengan perguruan tinggi dunia. Kita sudah buktikan dengan adanya 17 jurnal scopus di PTKI baik negeri dan swasta, kita sedang menuju ke sana,” tandasnya.

Demikian informasi mengenai transformasi PTKIN dari STAIN Ke IAIN dan IAIN ke UIN dan pentingnya spirit transformasi ini sebagai pembangunan peradaban.***

 

Editor: Rosma Nur Riana

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler