Network
UTARA TIMES - Kampus Mengajar adalah program dari Nadiem Makarim dinaungi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sedang berlangsung pembekalan Kampus Mengajar pada 15 Maret-21 Maret 2021.
Kampus Mengajar diminati oleh seluruh mahasiswa di Indonesia, terbukti dari data yang diperoleh untuk pendaftar Kampus Mengajar sebanyak 35.000 mahasiswa dan yang lolos seleksi sekitar 15.000 mahasiswa.
Nadiem Makarim menekankan kepada mahasiswa yang lolos seleksi Kampus Mengajar diharapkan memiliki etos kerja yang baik dan meluruskan niat.
Baca Juga: Kepala Badan Pusat Statistik Sebut Pertumbuhan Ekspor Februari 2021 Meningkat 8,56 Persen
Berikut 5 petuah Kampus Mengajar dari Nadiem Makarim yang dirangkum oleh Utara Times, antara lain:
1. Keahlian menjadi pendengar yang baik, kemudian evaluasi adakah hambatan dari Kepala Sekolah, Guru, Siswa, dan Orangtua.
2. Brainstroming atau menemukan ide baru secara spontanitas, cepat, dan tanggap terhadap situasi yang sedang terjadi.
3. Mahasiswa yang mengikuti Kampus Mengajar ibaratnya "Ilmuwan berjiwa kewirausahaan di bidang Pendidikan", bangkitlah jiwa muda Mahasiwa untuk masa depan yang cemerlang.
4. Memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat, bersifat persuasif atau mempengaruhi keputusan secara bijak, dan ciptakan komunikasi interaktif.
5. Ingatlah selalu apa yang dilakukan Kampus Mengajar bertujuan untuk memberikan yang terbaik bagi anak, terlebih menjadi kaki dan tangan informatif dari Kepala Sekolah, Guru kepada Kemendikbud.
Baca Juga: Beyonce Bawa Pulang Empat Piala Grammy Awards 2021. Simak Nominator musik R&B Grammy Awards
Nadiem Makarim pun menyampaikan petuah dan harapan ketika pembukaan Kampus Mengajar melalui Live Streaming dari Dirjen Dikti.
"Kemampuan analisa, mengasah ide, dan mahasiswa yang mengikuti Kampus Mengajar bisa merancang sistem pembelajaran untuk adik-adik di Sekolah Dasar, harapan saya program Kampus Mengajar dapat berkembang dan terus berinovasi sebagai estafet ilmu pengetahuan," ujar Nadiem Makarim.
Semoga 5 petuah dari Nadiem Makarim selalu tertanam dalam jiwa dan mampu diimplementasikan pada saat mahasiswa Kampus Mengajar mulai bertugas.***
