Network
Di mana puisi tersebut berisikan 12 pasal dan dikategorikan sebagai puisi didaktik berisikan nasihat dan petunjuk menuju hidup mulia yang diridhai Allah.
Tahun 1860, Ali Haji bin Raja Haji Ahmad pernah menerbitkan sebuah buku yang membuat namanya semakin dikenal banyak orang berjudul Tuhfat al-Nafis atau Bingkisan Berharga.
Ia juga aktif menulis buku yang menceritakan sejarah Melayu Bugis yang berjudul Silsilah Melayu dan Bugis di tahun 1865.
Baca Juga: Google Doodle Hari Ini: Ali Haji bin Raja Haji Ahmad, Mengenal Sosok Sastrawan Nasional
Karya lainnya, yaitu Bustan al-Kathibin tahun 1857, Kitab Pengetahuan Bahasa (1850), Intizam Waza'if al-Malik (1857), dan Thamarat al-Mahammah (1857).
Ali Haji bin Raja Haji Ahmad merupakan soso sastrawan yang lahir di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau pada tahun 1808.
Ia merupakan anak dari Raja Ahmad, yang bergelar Engku Haji Tua setelah melakukan ziarah ke Mekah dan cucu Raja Ali Haji Fisabilillah (Yang Dipertuan Muda IV dari Kesultanan Lingga-Riau dan juga merupakan bangsawan Bugis, saudara Raja Lumu).
Baca Juga: Kalender Bali Minggu 6 November 2022: Redite Umanis Ukir
Sementara itu, diketahui bahwa Fisabilillah merupakan garis keturunan keluarga kerajaan Riau, yang berasal dari keturunan prajurit Bugis masuk ke daerah tersebut pada abad ke-18.
Ibunya, Encik Hamidah binti Malik merupakan saudara sepupu dari ayahnya yang juga memiliki garis keturunan suku Bugis.
