Tanggal 2 Mei Hari Apa Memperingati Apa? Cek Selengkapnya di Sini

- 1 Mei 2023, 14:20 WIB
Ilustrasi belajar. Tanggal 2 Mei Hari Apa Memperingati Apa? Cek Selengkapnya di Sini
Ilustrasi belajar. Tanggal 2 Mei Hari Apa Memperingati Apa? Cek Selengkapnya di Sini /JG/Rizka/Pixabay

UTARA TIMES Mengawali bulan Mei 2023 banyak peringatan dan hari – hari penting yang terjadi untuk diperingati bersama.

Sementara itu, muncul selalu pertanyaan tentang tanggal 2 Mei hari apa memperingati apa.

Anda bisa menemui jawaban tanggal 2 Mei hari apa memperingati apa dalam ulasan berikut ini.

 

Jika merujuk pada kalender Masehi Mei 2023, tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Baca Juga: 3 Tempat Bakso Terenak di Karawang Buka Setiap Hari, Wajib Dikunjungi!

Adapun tanggal 2 Mei Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tahun di Indonesia.

Sejarah Hari Pendidikan Nasional ( Hardiknas)

Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei, bertepatan dengan hari ulang tahun Ki Hadjar Dewantara, pahlawan nasional yang dihormati sebagai bapak pendidikan nasional di Indonesia. Ki Hadjar Dewantara lahir dari keluarga kaya, ia dikenal karena berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu, yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya yang bisa mengenyam bangku pendidikan. Kritiknya terhadap kebijakan pemerintah kolonial menyebabkan ia diasingkan ke Belanda, dan ia kemudian mendirikan sebuah lembaga pendidikan bernama Taman Siswa setelah kembali ke Indonesia. Ki Hadjar Dewantara diangkat sebagai Menteri Pendidikan setelah kemerdekaan Indonesia. Filosofinya, Tut Wuri Handayani (“di belakang memberi dorongan”), digunakan sebagai semboyan dalam dunia pendidikan Indonesia. Ia wafat pada tanggal 26 April 1959.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Bakso Urat di Depok, Rasanya Mantul dan Bikin Nagih Lengkap Alamatnya

Lahirnya Hari Pendidikan Nasional di Indonesia merupakan buah hasil perjuangan Ki Hadjar Dewantara, sang pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda.

Pejuang Ki Hadjar Dewantara atau dengan nama asli R.M. Suwardi Suryaningrat lahir dari keluarga ningrat di Yogyakarta, 2 Mei 1889. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, Ia mengenyam pendidikan di STOVIA, namun tidak dapat menyelesaikannya karena sakit. Akhirnya, Ia bekerja menjadi seorang wartawan di beberapa media surat kabar, seperti De Express, Utusan Hindia, dan Kaum Muda.

Selama era kolonialisme Belanda, ia dikenal karena berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu, yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau kaum priyayi yang bisa mengenyam bangku pendidikan.

 

Kritiknya terhadap kebijakan pemerintah kolonial menyebabkan ia diasingkan ke Belanda bersama dua rekannya, Ernest Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo. Ketiga tokoh ini kemudian dikenal sebagai “Tiga Serangkai”.

Baca Juga: Link Live Streaming ANTV Hari Ini Serial Anupama Senin 1 Mei 2023, Sinopsis: Anuj Lelah dengan Drama Keluarga

Setelah kembali ke Indonesia, ia kemudian mendirikan sebuah lembaga pendidikan Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa.

Ki Hadjar Dewantara memiliki semboyan yang selalu ia terapkan dalam sistem pendidikan. Secara utuh, semboyan itu dalam bahasa Jawa berbunyi ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.

Arti dari semboyan tersebut adalah: Ing Ngarsa Sung Tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik), Ing Madya Mangun Karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), dan Tut Wuri Handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan)

Hingga kini, semboyan pendidikan Ki Hadjar Dewantara tersebut sangat dikenal di kalangan pendidikan Indonesia dan terus digunakan dalam dunia pendidikan rakyat Indonesia.

Baca Juga: Link Live Streaming ANTV Hari Ini Serial Anupama Senin 1 Mei 2023, Sinopsis: Anuj Lelah dengan Drama Keluarga

Dalam Peringatan Taman Siswa ke-30 Tahun, Ki Hadjar Dewantara mengatakan, “Kemerdekaan hendaknya dikenakan terhadap caranya anak-anak berpikir, yaitu jangan selalu ‘dipelopori’, atau disuruh mengakui buah pikiran orang lain, akan tetapi biasakanlah anak-anak mencari sendiri segala pengetahuan dengan menggunakan pikirannya sendiri.”

Maksud dari pernyataan Ki Hadjar Dewantara tersebut dengan gamblang menunjukkan apa yang seharusnya lahir dari sebuah proses pendidikan, yaitu “agar anak-anak berpikir sendiri”. Dengan begitu, mereka menjadi orisinal dalam berpikir dan bertindak. Pendidikan dianggap berhasil ketika anak mampu mengenali tantangan apa yang ada di depannya dan tahu bagaimana seharusnya mereka mengatasinya.

Nah, demikian informasi tentang tanggal 2 Mei hari apa memperingati apa.***

Editor: Nur Umar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah