Apa Itu Soil Food Web? Jaringan Makhluk Hidup yang Menambah Sukses Dunia Pertanian

- 20 Maret 2024, 17:30 WIB
Ilustrasi Petani. Apa Itu Soil Food Web? Jaringan Makhluk Hidup yang Menambah Sukses Dunia Pertanian
Ilustrasi Petani. Apa Itu Soil Food Web? Jaringan Makhluk Hidup yang Menambah Sukses Dunia Pertanian /FOTO: sasint/Pixabay

UTARA TIMES - Salah satu dari berbagai faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan dalam pertanian adalah pemahaman terhadap konsep jaringan pangan tanah atau soil food web.

Namun apakah Anda sudah memahami apa itu soil food web dan apa pengaruhnya terhadap dunia pertanian? 

Istilah soil food web sedang menjadi sorotan karena perannya yang dianggap sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem tanah. 

Istilah ini merujuk pada jaringan kompleks dari berbagai organisme hidup di dalam tanah yang berinteraksi satu sama lain untuk menciptakan kondisi tanah yang sehat dan subur.

Baca Juga: Kisi-kisi Contoh Soal PPPK 2024 untuk Guru, Berikut Bocorannya

Melansir dari Chanel Youtube Kebun Organik soil food web adalah jaringan komunitas organisme yang hidup di dalam tanah, permukaan tanah, dan atau keduanya, yang merupakan sebuah sistem hidup dan kehidupan yang sangat komplek yang saling berinteraksi dengan alam, baik hewan, tumbuhan, maupun manusia.

Hal ini mencakup berbagai mikroorganisme seperti bakteri dan fungi, serta makroorganisme termasuk nematoda dan arthropoda. 

Seperti diketahui bahwa tanah yang sehat bergantung pada interaksi banyak organisme yang membentuk jaring makanan tanah. 

Organisme ini menjalani seluruh atau sebagian siklus hidupnya di dalam tanah dan bertanggung jawab untuk mengubah energi saat satu organisme mengonsumsi organisme lain.

Baca Juga: Tak Perlu Panik, Ini 3 Cara Mengembalikan Riwayat Chat WA yang Sudah Terhapus di HP

Konsep soil food web menekankan interaksi dinamis antara semua elemen tersebut, membentuk ekosistem mikro yang esensial untuk tanah yang sehat dan subur.

Pada era 1930-an, Sir Albert Howard memperkenalkan konsep pertanian organik yang menekankan penggunaan kompos dan humus untuk meningkatkan kesehatan tanah.

Seiring waktu, konsep soil food web mulai muncul pada tahun 1940-an dan 1950-an, ketika ilmuwan tanah mulai mempertimbangkan interaksi kompleks antara mikroorganisme dan makroorganisme tanah. 

Dr. Elaine Ingham, seorang mikrobiolog tanah, berperan penting dalam mengembangkan pemahaman modern tentang soil food web. 

Baca Juga: Hari Ini Puasa Keberapa Rabu 20 Maret 2024? Cek Informasi Lengkap Jadwal Imsakiyah Jakarta

Pada tahun 1990-an, kemajuan dalam teknologi molekuler memberikan wawasan lebih mendalam tentang keragaman mikroorganisme tanah. 

Pada abad ke-21, penelitian terus berkembang untuk memahami kompleksitas soil food web dan dampaknya terhadap kesehatan.

Melansir laman agcrops.osu.edu jaring makanan tanah diawali dengan energi matahari yang memicu fotosintesis pada tumbuhan. Fotosintesis menyebabkan tumbuhan menggunakan energi matahari untuk mengikat karbon dioksida dari atmosfer. 

Proses ini menghasilkan karbon dan senyawa organik yang terkandung dalam bahan tanaman. Ini adalah tingkat trofik pertama. 

Kemudian dimulailah pembentukan bahan organik tanah, yang mengandung humus tahan lama dan bahan organik aktif. 

Baca Juga: Harga All You Can Eat di 33 Hotel di Surabaya, Rp75 Ribu Sudah Bisa Makan Sepuasnya

Bahan organik aktif mengandung energi yang tersedia, yang dapat digunakan oleh organisme tanah sederhana di tingkat trofik kedua jaring makanan tanah.

Tingkat trofik kedua berisi organisme tanah sederhana yang menguraikan bahan tanaman. Organisme seperti patogen, parasit, dan pengumpan akar berkembang biak di lingkungan ini. 

Bakteri dapat menggunakan senyawa organik yang lebih sederhana seperti gula larut dan sisa tanaman segar, sedangkan jamur memakan sisa tanaman yang lebih berserat. Pengolahan tanah merangsang bakteri, yang dengan cepat mengonsumsi bahan organik aktif dan menghabiskan sumber energi ini sekaligus melepaskan kelebihan karbon dioksida.

Tingkat trofik ketiga dari jaring makanan tanah mengandung organisme tanah yang lebih besar, yaitu penghancur, predator, dan pemakan rumput seperti protozoa, nematoda, dan artropoda. 

Baca Juga: Harga All You Can Eat di 33 Hotel di Surabaya, Rp75 Ribu Sudah Bisa Makan Sepuasnya

Ini memakan organisme tingkat kedua. Tingkat trofik keempat dan kelima berisi predator tingkat tinggi, yang memakan organisme tanah yang lebih kecil. 

Dengan demikian, energi matahari diubah menjadi mamalia tingkat tinggi yang dapat menjadi sumber makanan bagi manusia.

Pertanian dapat meningkatkan jaring makanan tanah untuk menciptakan lebih banyak kehidupan di tanah dengan memanfaatkan energi matahari secara lebih baik. 

Menanam tanaman penutup tanah yang berfotosintesis pada saat tanaman biji-bijian tidak tumbuh atau aktif akan memperpanjang jangka waktu penangkapan sinar matahari. 

Selain itu, mengurangi atau menghilangkan pengolahan tanah akan mencegah pemborosan bahan organik aktif yang tidak diperlukan dan dikonsumsi oleh bakteri tanah.

Baca Juga: Kisi-kisi Contoh Soal PPPK 2024 untuk Guru, Berikut Bocorannya

Pentingnya soil food web terlihat dari peranannya dalam mengurai bahan organik, menyediakan nutrisi untuk tanaman, mengendalikan organisme patogen, dan kontribusinya terhadap kesuburan dan struktur tanah.

Dengan menghormati dan merawat soil food web, seseorang dapat berinvestasi dalam kesehatan tanah dan masa depan pertanian yang berkelanjutan.

Demikian penjelasan tentang apa itu soil food web dan apa pengaruhnya untuk dunia pertanian.***

Editor: Nur Umar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x