UTARA TIMES - Kementerian Agama (Kemenag) usulkan anggaran Rp 1,178 triliun untuk mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ) di lingkungan madrasah, Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, dan Lembaga Pendidikan Agama yang dikelola Ditjen Bimas Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu.
Pengajuan tersebut sudah disetujui oleh kementrian keuangan.
Bantuan nantinya akan berupa penyaluran paket data sama seperti bantuan kuota belajar yang berasal dari Kemdikbud, pihaknya saat ini sudah bekerja sama dengan sejumlah operator seluler di Indonesia untuk penyaluan paket data internet tersebut.
Baca Juga: UU Cipataker Tinggal Teken, BEM SI : Akan ciptakan Kegentingan Nasional Di Hari Sumpah Pemuda
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag Nizar Ali mengatakan, bantuan untuk mendukung PJJ pendidik dan peserta didik ini nantinya akan diberikan dalam bentuk paket data internet, Dilansir utara times dari Berita DIY Minggu, 25 Oktober 2020.
"Keterbatasan paket data selama ini menjadi salah satu kendala dalam pelaksanaan PJJ di masa pandemi. Kemenag akan memberikan bantuan itu, dan semoga ke depan PJJ akan lebih lanjar dan tidak membebani pendidik dan peserta didik,” ungkap Nizar Ali.
Baca Juga: Setelah 13 Tahun, 2021 Jepang Akan Rekrut Astronout Kembali Untuk Terbang Ke Bulan
Dikutip dari laman kemag.go.id, sebelumnya Ditjen Pendidikan Islam juga telah menyediakan kartu perdana gratis untuk para civitas akademika madrasah, dan telah bekerjasama dengan lima provider.
Program penyediaan kartu perdana gratis tersebut telah berjalan sejak September 2020 lalu dan bekerja sama dengan provider Telkomsel, Indosat, XL Axiata, Tri, dan Smartfren.***