UTARA TIMES- Sastra sebagai bentuk ekspresi dan pengungkapan atas gagasan, ide, pemikiran yang dibalut dengan keindahan estetika bahasa menjadi hal yang bermanfaat bagi kehidupan sehar-hari, terutama bagi perkembangan karakter peserta didik.
Seperti yang dikemukakan oleh Wellek dan Warren bahwasanya karya sastra memiliki fungsi dulce dan utile (menghibur dan mendidik).
Baca Juga: Lisa 'Blackpink' Adalah Tipe Ideal Gong Yoo
Baca Juga: Hati hati ! Netizen yang menyebarkan Video syur mirip Gisel bisa dijerat pidana 6 tahun!
Pengajaran sastra di sekolah nampaknya belum sepenuhnya dilakukan secara optimal, bahkan terdapat beberapa anggapan orang tua peserta didik bahwa membaca seperti novel, roman, dan cerita-cerita yang termasuk fiksi adalah kegiatan membaca yang bukan belajar.
Padahal melalui karya sastra peserta didik mampu menguatkan nilai-nilai positif yang ada dalam cerita tersebut.
Baca Juga: Anyaman Bambu Masih Eksis Meski di Terpa Pandemi
Rumimi pada tahun 2007 menjelaskan bahwasanya apresiasi sastra yang terdapat dalam pembelajaran merupakan sebuah dialog guru dan murid.