Makna Simbolik Kirab Budaya Malam 1 Suro: Menelisik Kedalaman Batin Orang Jawa

7 Agustus 2021, 16:41 WIB
Ilustrasi Makna Simbolik Kirab Budaya Malam 1 Suro: Menelisik Kedalaman Batin Orang Jawa /pixabay.com/asundermeier/

UTARA TIMES -- Peringatan malam 1 Suro bagi orang Jawa bukan seperti perayaan malam Tahun Baru dalam kalender Masehi.

Peringatan malam 1 Suro sudah jadi tradisi khas orang Jawa. Di antaranya diselenggarakan Keraton Surakarta.

Dalam tradisi kirab malam 1 Suro itu, terdapat beragam simbol yang kaya makna bagi orang Jawa.

Simbol-simbol dalam kirab malam 1 Suro tersebut menyiratkan betapa dalam dunia batin orang Jawa.

Baca Juga: Tradisi Perayaan Malam 1 Suro dalam Budaya Jawa, dari Kebo Bule Keramat hingga Benda Pusaka

Misalnya kehadiran hewan ternak Kebo Bule. Kebu Bole ini memiliki simbol kekuatan praktis bagi orang Jawa pelosok yang notabene adalah petani.

Selain itu, Kebo Bule dalam kirab malam 1 Suro juga punya nilai mistis dan sakral.

Orang Jawa meyakini kotoran Kebo Bule dalam kirab malam 1 Suro itu dapat membawa berkah.

Dalam perayaan malam 1 Suro itu juga terdapat sesajen dengan beragam perlengkapan yang punya makna mendalam.

Ada arang, ketan empat warna, ayam panggang, jenang pathi, dan jenang abang-putih.

Baca Juga: Sejarah Kesesuaian 1 Suro dengan 1 Muharram, serta Babak Awal Sakralisasinya dalam Kepercayaan Orang Jawa

Masing-masing unsur pembentuk sesajen dalam kirab malam 1 Suro itu berkait erat dengan dunia batin orang Jawa.

Arang melambangkan keburukan yang dibakar dengan kemenyan.

Ketan empat warna adalah simbol dari sifat dasar manusia.

Ayam panggang melambangkan pengorbanan tulus dan wujud syukur kepada Tuhan.

Jenang pathi bermakna permohonan doa restu kepada orangtua.

Dan jenang abang-putih melambangkan asal-usul kehidupan manusia. ***

Editor: Mutohirin

Tags

Terkini

Terpopuler