UTARA TIMES - Pada malam satu Suro, terdapat beberapa kepercayaan yang masih menjadi patokan khususnya oleh masyarakat Jawa.
Simak, artikel ini akan mengulas 5 pantangan malam satu Suro yang ada dan masih dipercaya di sekitar masyarakat Jawa.
Malam satu Suro jatuh pada Minggu, 30 Juli 2022, dan merupakan hari pertama di kalender Jawa yang dimaknai sebagai malam sakral.
Berikut adalah larangan-larangan malam satu Suro yang menurut tradisi Jawa harus dihindari.
Baca Juga: Apa Amalan yang Dapat Dilakuan di Momentum Peringatan Tahun Baru Islam 2022? Berikut Penjelasannya
1. Dilarang Bepergian Jauh
Menurut pakar supranatural bernama Fitka, orang-orang tak boleh keluar rumah saat malam 1 Suro.
“Jika tidak terlalu penting-penting banget, jangan keluar rumah,” ujarnya.
Hal ini lantaran banyak energi negatif yang keluar di malam tersebut bahkan digadang-gadang dapat membahayakan manusia.
2. Dilarang Berkata Kasar atau Buruk
Selain tidak boleh keluar dari rumah, orang-orang juga dilarang mengucapkan hal-hal buruk saat malam satu Suro.
Baca Juga: 3 Destinasi Wisata Bandung Cocok Untuk Healing Bersama Keluarga dab Sahabat, Cek Infonya Disini
Jaga lisanmu, konon katanya segala perkataan buruk seperti sumpah serapah, akan jadi kenyataan jika diucap saat malam satu Suro.
“Jangan berbicara yang buruk, karena bisa menjadi kenyataan,” kata Fitka.
3. Dilarang Pindah atau Membangun Rumah
Membangun atau pindah rumah pada malam satu Suro dipercaya akan membawa kesialan dan menyebabkan rumah tangga tak harmonis.
“Di Jawa, kental sekali malam sakral yaitu malam satu Suro, karena pada malam tersebut terjadi gesekan energi,” ujarnya.
4. Dilarang Menikah
Dalam tradisi budaya Jawa ketika memasuki bulan Suro, orang tua melarang keras untuk mengadakan pesta pernikahan anak-anak mereka.
Berdasarkan kepercayaan orang Jawa, mengadakan pernikahan pada bulan Suro dipercaya akan mengundang kesialan kepada kedua belah keluarga pengantin.
Alasan dilarangnya pesta hajatan diadakan pada bulan Suro karena dianggap menyaingi ritual keraton, yang dirasa sepi dan tak lagi menimbulkan aura keramat.
Namun sebagian masyarakat tak meyakini larangan yang satu ini, karena pantangan ini disebut sebagai teori tak berdasar.
Tapi hingga kini sebagian orang masih percaya dengan mitos tersebut.
5. Disarankan Melakukan Tapa Bisu
Pada malam satu Suro, sebagian masyarakat Jawa melakukan puasa bicara, tidak makan maupun minum dan merokok saat melakukan ritual tersebut.
Ritual ini dimaksud supaya para pelakunya melakukan introspeksi diri agar lebih baik dari tahun sebelumnya.
Itulah 5 pantangan atau larangan-larangan Malam Satu Suro yang masih diyakini khususnya oleh masyarakat Jawa.***