Ini Jawaban Abu Nawas Tentang Istana Dipindah Ke Gunung yang Buat Raja Harun Al Rasyid Melongo!

31 Juli 2022, 00:20 WIB
Ini Jawaban Abu Nawas Tentang Istana Dipindah Ke Gunung yang Buat Raja Harun Al Rasyid Melongo! /Tangkapan layar YouTube Abot Story

UTARA TIMES - Dalam cerita pendek ini dijelaskan kecerdasan Abu Nawas dalam menjawab perintah untuk memindahkan istana ke atas gunung agar Raja lebih leluasa melihat pemandangan di sekitar Istana.

Berikut ini cerita pendek Abu Nawas yang mampu menjawab keinginan Raja Harun Al Rasyid yang menginginkan istananya dipindah ke atas gunung.

Diketahui awal mula cerita pendek Abu Nawas yang cerdas ini, diawali keinginan Raja memindahkan istana setelah membaca kisah tentang kehebatan Raja Sulaiman yang memindahkan Singgasana Ratu Balqis ke istananya melalui bantuan jin.

Dikisahkan dalam cerita pendek Abu Nawas berhasil menemukan solusi atas perintah Raja yang tak masuk akal yakni memindahkan istana ke atas gunung.

Namun solusi atau jawaban apa yang Abu nawas berikan sehingga membuat Raja Harun Al Rasyid melonggo, simak cerita pendek Abu Nawas berikut ini.

Baca Juga: Nonton The Sexy Doctor is Mine Dimana? Ini Link Nonton Series Terbaru Anya Geraldine Full dan Legal

Untuk lebih jelasnya, berikut Utara Times sajikan tentang jawaban Abu Nawas tentang istana yang dipindah ke atas gunung buat Raja Harun Al Rasyid Melongo.

Pekerjaan yang Mustahil

Baginda baru saja membaca kitab tentang kehebatan Raja Sulaiman yang mampu memerintahkan, para jin memindahkan singgasana Ratu Bilqis di dekat istananya.

Baginda tiba-tiba merasa tertarik.

Hatinya mulai tergelitik untuk melakukan hal yang sama. Mendadak beliau ingin istananya dipindahkan ke atas gunung agar bisa lebih leluasa menikmati pemandangan di sekitar.

Dan bukankah hal itu tidak mustahil bisa dilakukan karena ada Abu Nawas yang amat cerdik di negerinya.

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG! Link Live Streaming Gratis Liverpool vs Manchester City di Community Shield 2022

Abu Nawas segera dipanggil untuk menghadap Baginda Raja Harun Al Rasyid. Setelah Abu Nawas dihadapkan, Baginda bersabda,

"Sanggupkah engkau memindahkan istanaku ke atas gunung agar aku lebih leluasa melihat negeriku?" tanya Baginda.

Abu Nawas tidak langsung menjawab. la berpikir sejenak hingga keningnya berkerut. Tidak mungkin menolak perintah Baginda kecuali kalau memang ingin dihukum.

Akhirnya Abu Nawas terpaksa menyanggupi proyek raksasa itu. Ada satu lagi permintaan dari Baginda, pekerjaan itu harus selesai hanya dalam waktu sebulan.

Abu Nawas pulang dengan hati masgul. Setiap malam ia hanya berteman dengan rembulan dan bintang-bintang. Hari-hari dilewati dengan kegundahan. Tak ada hari yang lebih berat dalam hidup Abu Nawas kecuali hari-hari ini. Tetapi pada hari kesembilan ia tidak lagi merasa gundah gulana.

Keesokan harinya Abu Nawas menuju istana. la menghadap Baginda untuk membahas pemindahan istana. Dengan senang hati Baginda akan mendengarkan, apa yang diinginkan Abu Nawas.

Baca Juga: The Sexy Doctor is Mine Tayang Setiap Hari Apa, Jam Berapa, Dimana dan Berapa Episode? Catat Jadwal Tayang!

"Ampun Tuanku, hamba datang ke sini hanya untuk mengajukan usul untuk memperlancar pekerjaan hamba nanti." kata Abu Nawas.

"Apa usul itu?"

"Hamba akan memindahkan istana Paduka yang mulia tepat pada Hari Raya Idul Qurban yang kebetulan hanya kurang dua puluh hari lagi."

"Kalau hanya usulmu, baiklah." kata Baginda.

"Satu lagi Baginda…. " Abu Nawas menambahkan.

"Apa lagi?" tanya Baginda.

"Hamba mohon Baginda menyembelih sepuluh ekor sapi yang gemuk untuk dibagikan langsung kepada para fakir miskin." kata Abu Nawas.

"Usulmu kuterima." kata Baginda menyetujui. Abu Nawas pulang dengan perasaan riang gembira. Kini tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan. Toh nanti bila waktunya sudah tiba, ia pasti akan dengan mudah memindahkan istana Baginda Raja. Jangankan hanya memindahkan ke puncak gunung, ke dasar samudera pun Abu Nawas sanggup.

Desas-desus mulai tersebar ke seluruh pelosok negeri. Hampir semua orang harap-harap cemas. Tetapi sebagian besar rakyat merasa yakin atas kemampuan Abu Nawas. Karena selama ini Abu Nawas belum pernah gagal

melaksanakan tugas-tugas aneh yang dibebankan di atas pundaknya. Namun ada beberapa orang yang meragukan keberhasilan Abu Nawas kali ini.

Saat-saat yang dinanti-nantikan tiba. Rakyat berbondong-bondong menuju lapangan untuk melakukan salat Hari Raya Idul Qurban. Dan seusai salat, sepuluh sapi sumbangan Baginda Raja disembelih lalu dimasak kemudian segera dibagikan kepada fakir miskin.

Baca Juga: Link Baca Novel Dikta dan Hukum PDF, Dikembangkan dari AU Twitter dan Diadaptasi Jadi Web Series di WeTV

Kini giliran Abu Nawas yang harus melaksanakan tugas berat itu. Abu Nawas berjalan menuju istana diikuti oleh rakyat. Sesampai di depan istana Abu Nawas bertanya kepada Baginda Raja,

"Ampun Tuanku yang mulia, apakah istana sudah tidak ada orangnya lagi?"

"Tidak ada." jawab Baginda Raja singkat.

Kemudian Abu Nawas berjalan beberapa langkah mendekati istana. la berdiri sambil memandangi istana. Abu Nawas berdiri mematung seolah-olah ada yang ditunggu. Benar. Baginda Raja akhirnya tidak sabar.

"Abu Nawas, mengapa engkau belum juga mengangkat istanaku?" tanya Baginda Raja.

"Hamba sudah siap sejak tadi Baginda." kata Abu Nawas.

"Apa maksudmu engkau sudah siap sejak tadi? Kalau engkau sudah siap. Lalu apa yang engkau tunggu?" tanya Baginda masih diliputi perasaan heran.

"Hamba menunggu istana Paduka yang mulia diangkat oleh seluruh rakyat yang hadir untuk diletakkan di atas pundak hamba. Setelah itu hamba tentu akan memindahkan istana Paduka yang mulia ke atas gunung sesuai dengan titah Paduka."

Baginda Raja Harun Al Rasyid terpana. Beliau tidak menyangka Abu Nawas masih bisa keluar dari lubang jarum.

Baca Juga: Niat Puasa Tasua dan Asyura 9 - 10 Muharram 1444 Hijriyah Lengkap Bacaan Arab, Latin, Terjemahan

Demikian ulasan mengenai jawaban Abu Nawas tentang istana yang dipindah ke atas gunung buat Raja Harun Al Rasyid melongo.***

Editor: Rosma Nur Riana

Tags

Terkini

Terpopuler