Raja Harun Al Rasyid Meminta Abu Nawas Bertelur, Ia Putar Otak dan Melakukan ini

31 Juli 2022, 15:20 WIB
Artikel Kisah Abu Nawas: Raja Harun Al Rasyid Meminta Abu Nawas Bertelur, Ia Putar Otak dan Melakukan ini. /youtube/@hs

UTARA TIMES – Berikut adalah uraian cerita mengenai Abu Nawas khususnya saat ia diminta bertelur oleh Raja Harun Al Rasyid.

Raja sengaja ingin menjebak Abu Nawas. Namun berkat akal cerdiknya, ia mampu lepas dari jebakan tersebut. Simak kisahnya berikut ini.

Suatu saat Sang Raja dan para menteri mengunjungi tempat pemandian air hangat. Mereka semua mandi dan berendam di kolam itu.

Tiba-tiba Paduka Raja mendapatkan ide untuk menjerat Abu Nawas. Beliau berkata kepada para menterinya bahwa dirinya punya ide untuk menjerat Abu Nawas.

Baca Juga: Abu Nawas Ditantang Temannya untuk Memantati Raja di Istana, Begini Siasat yang Dilakukannya

“Apakah itu wahai Paduka yang mulia?,” tanya salah seorang menterinya.

“Kalian tidak usah tahu dulu, besok aku akan mengundang Abu Nawas untuk mandi bersama di sini. Aku hanya menghendaki kalian supaya besok datang lebih awal sebelum Abu Nawas dan masing-masing dari kalian harus membawa satu butir telur,” kata dia.

Setelah rencana disusun dengan matang, dipanggillah Abu Nawas untuk menghadap Baginda Raja. Sesampainya di istana, Abu Nawas tidak mendapati sang raja, lalu oleh pengawal istana Abu Nawas diarahkan ke tempat pemandian air hangat.

Rupanya Sang Raja dan para menteri sudah berkumpul dan sedang berendam. “Ada gerangan apa Paduka yang mulia memanggil hamba,” tanya Abu Nawas.

“Kamu kenapa terlihat gugup wahai Abu Nawas. Santai saja. Marilah mandi bersama kami di sini,”

Abu Nawas tak kuasa menolak ajakan sang raja. Ia pun membuka baju dan celananya lalu ikut mandi bersama Paduka Raja.

“Tapi kenapa Paduka Raja mengajak saya mandi di tempat ini. Pasti ada rencana yang tidak beres, nih,” celetuk Abu Nawas dalam hati.

Ketika semua sedang asyik berendam di kolam, sang raja membuka percakapan. “Hai Abu Nawas, aku mengundangmu mandi bersama kami karena ingin mengajakmu ikut dalam permainan kami,”

Mendengar itu, Abu Nawas berkata dalam hatinya, “Sudah kuduga, pasti Paduka Raja sudah membuat rencana untuk menjebak saya,”.

“Permainan apakah itu?” tanya Abu Nawas.

Sang raja berkata, “Segala sesuatu yang mustahil apabila Allah menghendaki maka bisa menjadi nyata, bukankah begitu Abu Nawas?”

“Betul sekali, Paduka yang mulia,”  balas Abu Nawas.

Baca Juga: Benarkah Abu Nawas Bisa Membangun Istana di Atas Awan? Begini Uraian Kisahnya

“Nah, permainan kali ini beda dari biasanya,” ujar sang raja.

“Saya belum mengerti maksud yang mulia,” kata Abu Nawas agak ketakutan.

“Begini, Abu Nawas. Masing-masing dari kita harus bisa bertelur seperti ayam dan barangsiapa yang tidak bisa bertelur maka ia harus dihukum,” jelas sang raja.

Abu Nawas tidak bisa berkata apa-apa. Wajahnya tampak pucat. Ia semakin yakin bahwa dirinya tak akan bisa lolos dari jebakan Sang Raja kali ini.

“Nah, sekarang apa lagi yang kita tunggu. Ayo kita menyelam lalu naik ke atas sambil menunjukkan telur kita masing-masing,” perintah Sang Raja.

Sang Raja dan para menterinya mulai menyelam kemudian naik ke atas satu persatu sambil menunjukkan sebutir telur ayam.

Sementara Abu Nawas masih di dalam kolam. Ia tentu saja tidak sempat mempersiapkan telur karena tidak tahu jebakan yang akan dihadapinya.

Abu Nawas tahu betul bahwa Sang Raja dan para menterinya tidak mungkin bisa bertelur karena belum ada seorang manusia pun yang bisa bertelur dan tidak akan pernah ada yang bisa.

Telur yang mereka tunjukkan pastinya sudah disiapkan dari awal. Mau tak mau Abu Nawas menyelam ke dalam kolam. Saat di dalam air ia terus memikirkan bagaimana caranya terlepas dari jebakan sang raja.

Baca Juga: Kalah Cerdas, Pawang Gajah ini Kapok Mengadakan Pertunjukan di Kampung Abu Nawas

Karena dadanya mulai terasa sesak Abu Nawas cepat-cepat muncul ke permukaan air. Kemudian naik ke atas.

Paduka Raja lalu mendekati Abu Nawas untuk menanyakan telurnya. Tapi belum sempat bertanya, tiba-tiba Abu Nawas bertingkah aneh. Ia mengepalkan kedua tangannya dan berkokok dengan suara yang keras layaknya ayam jantan.

Perilaku Abu Nawas ini tentu membuat sang raja dan para menterinya keheranan. Kemudian sang raja berkata kepada Abu Nawas, “Kita semua sudah bertelur. Sekarang mana telurmu wahai Abu Nawas?”

“Ampun, Paduka yang mulia. Hamba tidak bisa bertelur seperti Paduka dan para menteri,” balas Abu Nawas.

“Sesuai kesepakatan, berarti engkau harus dihukum,” ucap sang raja penuh kegirangan.

“Tunggu dulu, wahai Paduka yang mulia. Izinkan hamba membela diri,” kata Abu Nawas memohon,

“Baiklah, cepat katakan,” kata Sang Raja tidak sabar.

“Sebenarnya kalau hamba mau bertelur, hamba tentu mampu tetapi hamba merasa menjadi ayam jantan, maka hamba tidak bertelur. Hanya ayam betina saja yang bisa bertelur dan bagaimana mungkin ayam betina dalam kolam ini bisa bertelur kalau tidak ada ayam jantannya?” jelas Abu Nawas sembari kembali berkokok dengan keras meniru ayam jantan.

Baca Juga: Ini yang Terjadi Saat Abu Nawas Menyanggupi Lomba Memanah Padahal Ia Tidak Ahli Melakukannya

Raja tidak bisa berkata apa-apa. Wajah Baginda dan para menteri menjadi merah padam menahan malu, sebab mereka dianggap ayam betina sedangkan Abu Nawas satu-satunya ayam jantan yang mengawini mereka.

Sang raja mau marah kepada Abu Nawas namun tak mungkin karena yang diucapkan Abu Nawas adalah benar tapi ia juga tak mampu menutupi rasa malu di depan para menterinya.

Sang raja lalu segera berpakaian dan langsung balik ke istana tanpa mengucapkan sepatah katapun dan diikuti oleh para menterinya.

Abu Nawas kembali lolos dari jebakan sang raja untuk kesekian kalinya. Demikian uraian kisah Abu Nawas kali ini.***

 

Editor: Abdul Hamid

Tags

Terkini

Terpopuler