Cerita Humor Abu Nawas Mencari Neraka dengan Lampu Minyak di Siang Hari

8 Agustus 2022, 18:40 WIB
Informasi tentang Cerita Humor Abu Nawas Mencari Neraka dengan Lampu Minyak di Siang Hari. Cek Cerita Lengkapnya. /Youtube/@humorsufiofficial

UTARA TIMES – Berikut adalah uraian cerita humor Abu Nawas yang mencari neraka dengan lampu minyak di siang hari.

Karena hal tersebut, Abu Nawas disebut para tetangganya sebagai orang aneh dan terlihat sudah gila.

Kelakuannya bahkan membuat raja Harun Al Rasyid malu, mengingat ia merupakan staf ahli raja.

Dalam cerita ini yang dikutip Utara Times dari Humor Sufi Official, di siang hari saat matahari bersinar cerah, Abu Nawas berkeliling kampung dengan membawa lampu minyak.

Baca Juga: Cerita Humor Abu Nawas Menipu Komplotan Penipu, Begini Siasat yang Dilakukan

Dia kemudian selalu berhenti di setiap depan rumah warga sambil menggoyang lampunya.

Ia lalu melongok ke dalam rumah, seperti sedang mencari sesuatu. Perilaku Abu Nawas ini tentu saja menggegerkan penghuni Bagdad.

Bagaimana mungkin orang secerdas Abu Nawas bertingkah seperti orang gila. “Abu Nawas mulai gila,” kata seorang warga Baghdad.

Raja Harun Al Rasyid pasti malu punya staf ahli gila,” celetuk yang lainnya. Tapi Abu Nawas tidak peduli. Besok paginya, Abu Nawas kembali melakukan hal yang sama. Ia pergi keliling kampung dengan membawa lampu minyak di tangannya.

Setiap kali melewati rumah warga, ia berhenti sejenak. Lampu minyak di tangannya ia goyang-goyangkan lalu melongok ke dalam rumah di depannya. Salah satu warga penasaran dengan apa yang dilakukan oleh Abu Nawas.

“Kamu sedang apa, Abu Nawas?,”

Abu Nawas menjawab, “Saya sedang mencari neraka,”

Mendengar jawaban yang tak masuk akal itu semua warga tambah yakin bahwa Abu Nawas memang sudah gila. Namun anggapan warga tak membuat Abu Nawas berhenti.

Di hari selanjutnya ia tetap berkeliling kampung dengan membawa lampu minyak. Karena tidak nyaman dengan tingkah Abu Nawas, warga kampung melaporkan Abu Nawas ke istana dan meminta supaya Abu Nawas ditahan.

Para warga beralasan, apabila orang gila dibiarkan bebas berkeliaran seseorang bisa membunuh orang lain dan berpura-pura gila atau bisa juga mengintip orang mandi dengan pura-pura gila.

Raja Harun Al Rasyid marah dan geram mendengar pengaduan warga. Ia juga marah bukan main, akibat ulah Abu Nawas. “Cepat tangkap Abu Nawas dan seret kemari!,” perintah sang raja.

Baca Juga: Cerita Abu Nawas Tertipu saat Ingin Menjual Kambing di Pasar, Istrinya Marah Besar

Maka ditangkaplah Abu Nawas oleh warga kampung dan dibawanya ke istana. Beberapa menteri istana yang tidak suka dengan Abu Nawas merasa gembira. Kegilaan Abu Nawas mereka manfaatkan untuk menghasut Raja Harun Al Rasyid.

Mereka menginginkan supaya Abu Nawas dihukum pasung. Setelah Abu Nawas dihadapkan kepada raja, sang raja bertanya dengan nada emosi, “Kamu gila atau pura-pura gila? Apa alasanmu keliling kampung di siang hari dengan membawa lampu minyak?,”

Dengan entengnya Abu Nawas menjawa, “Saya sedang mencari neraka, paduka yang mulia,”

Mendengar jawaban Abu Nawas, sang raja bertambah geram. “Kamu memang sudah benar-benar wahai Abu Nawas,” kata Sang Raja.

“Bukan saya yang gila, paduka raja tapi merekalah yang gila,” jawab Abu Nawas.

Sang raja heran, “Mereka siapa yang kau maksud?” tanya sang raja.

Abu Nawas kembali menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang telah menganggapku gila dan menangkap serta menyeretku ke sini,” 

Akhirnya Abu Nawas meminta orang-orang yang telah menganggapnya gila untuk berkumpul di depan istana. Mereka ditantang oleh Abu Nawas.

Baca Juga: Cerita Jin Menggoda Abu Nawas, Kejujurannya Tetap Tidak Goyah

“Wahai kalian yang sudah menganggapku gila, apakah selama ini kalian menganggap orang yang berbeda keyakinan dengan kalian sebagai orang gila dan munafik?” tanya Abu Nawas.

Sereka serempak menjawab, “Iya, betul,” Abu Nawas kembali bertanya, “Terus, apakah kalian anggap orang yang munafik sebagai orang sesat?” mereka menjawab, “Iya, tentu saja,”

“Baik, jika saya gila, munafik, dan akan masuk neraka, di manakah neraka itu dan milik siapa neraka itu?” tanya kembali Abu Nawas.

“Neraka adalah milik Allah dan tempatnya ada di akhirat,” jawab mereka. Kemudian Abu Nawas memalingkan wajahnya menghadap Raja Harun Al Rasyid.

“Wahai paduka raja, tolong sampaikan kepada mereka, jika neraka milik Allah dan tempatnya berada di akhira, mengapa mereka gemar menganggap orang lain yang berbeda dengan pemikirannya akan masuk neraka? Apakah mereka sudah menjadi panitia neraka? Apa mereka sudah dapat mandat menjadi wakil Allah untuk menjadi pencatat orang masuk neraka?” ucap Abu Nawas.

Mendengar penjelasan Abu Nawas, sang raja pun tersenyum dan menyuruh Abu Nawas untuk pulang ke rumahnya.

Demikian uraian cerita humor Abu Nawas saat mencari neraka dengan lampu minyak di siang hari.***

Editor: Abdul Hamid

Sumber: Humor Sufi Official

Tags

Terkini

Terpopuler