Sinopsis Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer, Kisah Penjajahan Zaman Kolonial

10 Oktober 2022, 15:40 WIB
Sinopsis Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer, Kisah Penjajahan Zaman Kolonial /Tngkapan layar Instagram.com/@film.bumimanusia_movie

UTARA TIMES - Ini sinopsis novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer yang mengulas kisah penjajahan zaman kolonial.

Adapun novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer, yang diterbitkan pada tahun 1980 oleh Hasta Mitra, Jakarta.

Novel Bumi Manusia ini pun pada akhir tahun 1980 menjadi buku pelarap (best seller) di Indonesia.

Nah, sinopsis novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer menceritakan kisah yang terjadi pada saat penjajahan kolonial Belanda.

Baca Juga: Sinopsis Debunk Movie Malaysia, Film Horor Komedi Terbaru, Edna yang Lupa Dirinya Hantu

Dalam sinopsis novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer mengangkat kisah kehidupan Minke, siswa HBS sekolah menengah atas dengan pengantar bahasa Belanda. Minke merupakan satu-satunya orang Indonesia di antara siswa Belanda.

Sebagai keturunan priayi, Ia mendapat kesempatan dari pemerintah kolonial untuk bersekolah di sana.

Ia lulus HBS dengan meraih peringkat dua di seluruh Hindia atau peringkat pertama untuk seluruh Surabaya.

Baca Juga: Film Debunk Malaysia Menceritakan tentang Apa? Film Horor Komedi Viral di TikTok

Pada masa itu, golongan priayi tinggi diberi hak istimewa untuk menduduki karier yang terhormat selama ia patuh pada tuntutan sistem yang ada, yakni berperilaku dengan mengikuti kebudayaan priayi dan tunduk pada kemauan penguasa kolonial yang memanfaatkan golongan priayi untuk mengukuhkan kekuasaan.

Minke menjalin cinta dengan Annelies, putri Herman Mellema dengan Nyai Ontosuroh. Kemudian, Minke menikah dengan Annelies.

Secara keilmuan, ia banyak berinteraksi dengan Magda Peters, guru bahasa Belanda yang beraliran etis di sekolahnya.

Baca Juga: Sinopsis Ishq Mein Marjawan 2 Episode 15 Senin 10 Oktober 2022: Riddhima dan Vansh Semakin Dekat

Tulisan-tulisan Minke dalam majalah berbahasa Belanda membuat Asisten Residen mengundangnya sebagai tamu kehormatan kemudian menjadikannya sahabat keluarga.

Ia pun berangsur-angsur menyadari posisinya yang berada dalam masyarakat rasialis. Ia menemukan pula bahwa sistem etis sekalipun tidak dapat menerima masyarakat bangsanya.

Di sisi lain, kondisi masyarakat Indonesia pada saat itu pun dihadapkan pada kehidupan yang dengan ketat melaksanakan praktik feodalisme, termasuk oleh keluarganya sendiri.

Baca Juga: Liga Champions 2022 : Real Madrid vs Shakhtar Donetsk Live Dimana, Jam Berapa? Simak Informasinya Disini

Melalui interaksinya dengan masyarakat kolonial, termasuk melalui hubungannya dengan Robert Mellema, kakak Annelies, Robert Suuhorf, seorang kawannya keturunan indo dan dirinya sendiri sebagai keturunan pribumi membuatnya mengerti adanya sistem yang bersifat rasialis dalam masyarakat.

Persahabatannya dengan pelukis Prancis Jean Marais, bekas prajurit KNIL, yang pernah terlibat dalam perang Aceh turut membongkar sistem kolonial dari segi lain lagi.

Puncaknya, setelah kematian Herman Mellema, datang putusan pengadilan Amsterdam untuk menyita seluruh harta kekayaan Herman Mellema di Hindia.

Baca Juga: Prediksi PSG vs Benfica di Liga Champions: Ada Prediksi Skor, H2H, Kabar Tim, dan Susunan Pemain

Tak cukup sampai di situ, pengadilan Belanda pun tidak mengakui perkawinan Minke dengan Annelies secara hukum karena Annelies masih di bawah umur.

Minke dan Nyai Ontosoroh pun terus berjuang melawan hukum kolonial ini meskipun pada akhirnya menemui kegagalan.

Itulah sinopsis novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer yang mengulas kisah penjajahan zaman kolonial.***

Editor: Nur Umar

Tags

Terkini

Terpopuler