Network
UTARA TIMES – Mengenai sejarah kue keranjang sebagai makanan khas Imlek lengkap dengan penjelasan mengenai legenda dibalik awal mula penggunaan kue keranjang atau yang biasa disebut dengan Nian Gao sebagai makanan khas imlek.
Nian Gao atau Niangao alias Kue Keranjang merupakan kue beras manis yang terbuat dari campuran tepung dan gula serta legenda sejarah unik dibelakangnya. Jenis kue yang satu ini memang merupakan makanan penutup yang populer saat tahun baru China atau Imlek tiba.
Berikut adalah legenda sejarah kue keranjang sebagai makanan khas Imlek yang harus diketahui.
Baca Juga: 5 Fakta Kematian Cheslie Kryst Mantan Miss Amerika 2019
Kue keranjang atau Nian Gao dapat menjadi symbol tentang doa – doa masyarakat keturunan Tionghoa agar mendapatkan posisi yang lebih tinggi di tahun baru kali ini. Posisi yang tinggi bisa diartikan sebagai penghasilan yang lebih banyak, anak – anak yang terus berkembang dan masih banyak yang lainnya.
Nian Gao atau Kue keranjang juga sudah menjadi salah satu hal yang dipercaya membawa keberkahan ketika di makan saat Tahun Baru China.
Legenda sejarah awal mula kue keranjang atau Nian Gao dimulai ketika masyarakat memberikan kue manis tersebut sebagai persembahan kepada Dewa Dapur yang dipercaya menghuni setiap rumah para pemeluknya.
Baca Juga: Renungan Harian Katolik Hari ini, Selasa 1 Februari 2022 Lengkap Bacaan Pertama dan Bacaan Injil
Di tanggal terakhir pada setiap tahun, legenda menyatakan bahwa Dewa Dapur akan memberikan laporan kepada Kaisar langit.
Untuk menjaga agar Dewa Dapur tidak membicarakan hal – hal yang buruk tentang suatu rumah kepada Kaisar Langit, masyarakat mulai memberikan persembahan berupa Nian Gao atau Kue Keranjang kepadanya.
