UTARA TIMES - Simak berikut tradisi malam satu suro yang kerap dilakukan sebagian masyarakat Indonesia, khususnya di Kraton Ngayogyakarta.
Pada malam satu Suro tiba, khususnya masyarakat Jawa biasanya mengadakan beberapa tradisi.
Antara lain melakukan ritual tirakatan, lek-lekan (tidak tidur semalam suntuk), dan tuguran (perenungan diri sambil berdoa).
Selain itu juga ada sebagian orang yang memilih menyepi untuk bersemedi di tempat sakral seperti puncak gunung, tepi laut, pohon besar, atau di makam keramat.
Hal itu sebagaimana dikutip Utara Times dari laman Petabudaya Belajar Kemdikbud.
Bulan Suro yang diartikan sebagai awal tahun Jawa juga dianggap sebagai bulan yang sakral atau suci.
Waktu tersebut merupakan bulan yang tepat untuk melakukan renungan, tafakur, dan introspeksi untuk mendekatkan diri dengan Yang Maha Kuasa.
Cara yang biasa digunakan masyarakat Jawa untuk berintrospeksi adalah dengan lelaku, yaitu mengendalikan hawa nafsu.