Network
UTARA TIMES – Kisah Nasrudin Hoja ketiban rezeki dimulai setelah ia mendapat 100 keping uang dinar, kuda, dan baju baru.
Kisah Nasrudin Hoja ketiban rezeki 100 keping uang dinar, kuda, dan baju baru itu sangat menarik sebab menunjukkan kecerdikannya.
Bagaimana kisah lengkap Nasrudin Hoja ketiban rezeki 100 keping uang dinar, kuda, dan baju baru itu? Berikut kisah lengkapnya.
Suatu hari istri Nasrudin Hoja marah-marah. Pasalnya, sang suami berminggu-minggu tidak bekerja dan hanya pergi ke masjid.
Baca Juga: Berikut 4 Alasan Kenapa Harus Nonton Film Mendarat Darurat di Bioskop
“Istriku,” ujar Nasrudin Hoja, “Aku mengabdikan diriku pada Tuhan. Bagaimana mungkin aku menduakan-Nya dan bekerja pada yang lain?”
Mendengar jawaban itu, sang istri naik pitam. “Ya sudah, minta bayaran sana sama Tuhanmu!” bentaknya.
Nasrudin Hoja menjawab sekenanya, entah serius atau bercanda, “Benar juga, ya.”
Malam harinya ketika semua orang sudah pergi tidur, Nasrudin Hoja menggelar sajadah di halaman belakang rumahnya.
Baca Juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 5 SD Halaman 220 untuk Membuat Tabel Harga
Ia duduk lalu meminta “bayaran” kepada Tuhan. Dengan suara lantang ia berdoa.
“Ya Tuhanku, sehari-hari aku mengabdikan diriku pada-Mu. Sebenarnya aku malu mau meminta bayaran. Tapi, istriku menyuruh.”
Seorang tetangga yang kebetulan mendengar doa itu bermaksud nge-prank Nasrudin Hoja dengan melempar kantung berisi 100 keping uang dinar dari lantai dua rumahnya.
Tetangga itu ingin melihat reaksi Nasrudin Hoja saat ia meminta uang dinarnya dikembalikan.
Melihat sekantung uang mendarat tepat di depan matanya, Nasrudin Hoja terperanjat bukan kepalang. Namun, ia sadar dan segera mengucap terima kasih kepada Tuhan.
Melihat tingkah Nasrudin Hoja, tetangganya yang usil tertawa geli sambil menuruni tangga menuju rumahnya.
Setelah mengetuk pintu dan Nasrudin Hoja menemuinya, ia langsung meminta 100 keping uang dinar miliknya.
Nasrudin Hoja langsung mengelak. Sebab, ia merasa mendapatkan uang itu dari Tuhan sebagai bayaran atas pengabdian-Nya.
“Kenapa tiba-tiba kau meminta uangku? Kau pasti menguping ketika aku berdoa,” bantahnya.
“Pokoknya kembalikan uangku. Kalau tidak, kau akan kutuntut di pengadilan!”
Mendengar ancaman itu Nasrudin Hoja bukannya takut malah timbul siasat.
“Saudaraku, aku ini orang miskin. Kau boleh menuntutku, tapi pinjamilah aku kuda dan baju baru untuk pergi ke pengadilan.”
Terdesak ambisi untuk menang, tetangga Nasrudin Hoja menuruti permintaannya.
Baca Juga: Nonton Miracle in Cell No 7 Dimana? Berikut Link Download Lengkap dengan Sub Indo
Keesokan paginya di pengadilan, hakim bertanya kepada tetangga Nasrudin Hoja tentang masalahnya.
Sang tetangga berbuih-buih melancarkan tuduhan kepada Nasrudin Hoja. Hakim mendengarkan dengan seksama setiap kata yang keluar dari mulutnya.
Selanjutnya, Nasrudin Hoja dipersilakan bicara. Tanpa banyak dalih, ia hanya mengucap satu kalimat.
“Tetangga saya gila, Pak Hakim.”
Mendengar hal itu, hakim meminta bukti.
“Pak Hakim, tetangga saya terus-terusan berkata bahwa barang-barang saya adalah miliknya.
“Kemarin 100 keping uang dinar diakui miliknya. Sekarang jangan-jangan baju dan kuda saya juga dibilang miliknya.”
“Kamu serius?” tanya hakim.
“Pak Hakim bisa langsung tanya padanya,” tantang Nasrudin Hoja.
“Saya tidak mengaku-ngaku, Pak Hakim, tapi semua itu memang punya saya!” ujar tetangga Nasrudin geram.
Hakim lantas menatap kedua orang yang berperkara itu, lalu mengatakan bahwa tuntutan tersebut tidak perlu dilanjutkan.
“Kalian boleh pulang,” ujar hakim menutup peradilan.
Tetangga Nasrudin Hoja dongkol bukan main. Sudah kehilangan 100 keping uang dinar, kuda dan bajunya pun kini harus ia relakan.
Baca Juga: Banaspati Itu Apa? Begini Penjelasan Salah Satu Sosok Hantu yang Sering Dikaitkan dengan Ilmu Santet
Demikian kisah Nasrudin Hoja ketiban rezeki 100 keping uang dinar, kuda, dan baju baru. Kecerdikannya memakan korban tetangganya yang usil.***
