Sehingga turunlah hadits nabi guna untuk membantah hal tersebut.
لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا هَامَةَ وَلَا صَفَرَ وَفِرَّ مِنْ الْمَجْذُومِ كَمَا تَفِرُّ مِنْ الْأَسَدِ
“Tidak ada 'adwa, thiyarah, hamah, shafar, dan menjauhlah dari orang yang kena penyakit kusta (lepra) sebagaimana kamu menjauh dari singa.”(HR Bukhari dan Muslim)
Dalam tradisi Nusantara sendiri, Rabu terakhir bulan Safar ghalib disebut dengan istilah rebo wekasan, rebo kasan, rebo pungkasan, atau istilah lain yang merujuk pada maksud yang sama yaitu hari Rabu akhir di bulan Shafar.
Yang diketahui bahwa Rebo Wekasan memberikan arti tolak bala.
Padahal pada hari Rabu diketahui banyak hal yang terjadi. Dalam tafsir Ruhul Ma'ani misalnya disebutkan bahwa hari Rabu adalah hari dimana Nabi Yunus dilahirkan, begitu juga dengan Nabi Yusuf, dan pertolongan kepada Nabi Muhammad pada perang Ahzab juga adalah hari Rabu.
Sehingga, dianjurkan untuk menjalankan beberapa amalan yang biasa dilaksanakan pada hari Rabo Wekasan.
Baca Juga: Ini Doa Rebo Wekasan Lengkap Bacaan Arab, Latin dan Artinya sebagai Tolak Bala Tahun 2022
Amalan tersebut mencakup shalat, dzikir, doa, dan tabarruk dengan asma Allah atau ayat-ayat al-Quran yang dikenal dengan ayat Selamat.