Network
UTARA TIMES - Rebo Wekasan adalah tradisi budaya yang diadakan pada hari Rabu Terakhir dari Bulan Safar, yaitu bulan ke-2 dari 12 bulan penanggalan Hijriyah.
Tradisi Rebo Wekasan ini kental dengan nuansa Religius (Islam) dan meluas di Jawa (Pantura).
Tujuan peringatan Rebo Wekasan adalah menolak bencana (Tolak Balak) dan wujud rasa syukur.
Pada hari Rebo Wekasan tersebut, terdapat beberapa larangan yang harus dihindari oleh masyarakat yang meyakini Rebo Wekasan.
Berikut adalah kumpulan larangan pada Rebo Wekasan lengkap:
Baca Juga: Ada 320.000 Bala Turun Saat Rebo Wekasan 2023, Ini Amalan yang Dapat Dilakukan
1.Tidak boleh memotong kuku dan rambut pada hari tersebut.
2.Tidak boleh membuang sampah sembarangan.
3.Tidak boleh memotong pohon atau tanaman.
4.Tidak boleh memancing atau berburu.
5.Tidak boleh meminjam atau meminjamkan barang.
6.Tidak boleh membeli atau menjual barang.
7.Tidak boleh memasak makanan dengan menggunakan kayu bakar.
8.Tidak boleh memotong atau membakar kayu bakar.
9.Tidak boleh menonton atau mendengarkan hiburan yang bersifat menghibur.
10. Tidak boleh berbicara atau melakukan tindakan yang bersifat negatif atau mengeluh.
Larangan-larangan tersebut harus dihindari oleh masyarakat yang merayakan Rebo Wekasan.
Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 61 Kurikulum Merdeka: Mengurai Unsur Cerita Pendek
Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa serta sebagai upaya untuk menolak bencana atau marabahaya yang mungkin terjadi pada hari tersebut.
Namun kepercayaan akan bala atau musibah pada Rebo Wekasan ini sejatinya bukan berarti tidak percaya akan agama, namun sebagai bentuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa atas perlindungannya.
Demikian tadi ulasan mengenai Rebo Wekasan dan 10 larangan yang dipercaya oleh masyarakat pada umumnya.***
