Potret Peristiwa Orde Baru dalam Sosialogi sastra di Novel Saman Karya Ayu Utami

- 5 November 2020, 11:56 WIB
Ayu utami dan novel karyanya berjudul Saman/5 November 2020
Ayu utami dan novel karyanya berjudul Saman/5 November 2020 /Anasb/

 

UTARA TIMES- Sosiologi sastra memandang karya sastra sebagai dokumen sosial, maka dari itu karya sastra dapat dilihat sebagai rekam jejak yang mencatat realitas keadaan sosial budaya pada masa karya tersebut diciptakan (Emzir, 2016:114)

Dalam perspektif sosiologi sastra, karya sastra antara lain dapat dipandang sebagai produk masyarakat, sebagai sarana menggambarkan kembali (representasi) realitas dalam masyarakat (Wiyatmi, 2013:10).

Fakta fakta cerita yang ada dalam sebuah karya sangat mungkin merupakan potret dari realitas yang terjadi di lingkungan sekitar.

Baca Juga: Film 'BTS' Siap Meluncur Ke Luar Jakarta

Dalam novel Saman (1998) karya Ayu Utami terdapat beberapa peristiwa yang menggambarkan atau merepresentasikan keadaan zaman pada masa orde baru. Berikut peristiwanya.

Penangkapan aktivis
Demonstrasi pemogokan buruh di Medan secara besar-besaran pada tahun 1994 digambarkan pada novel Saman.

Tokoh Wissanggeni diangkat sebagai aktor ataupun dalang dari pemogokan tersebut sehingga ia harus melarikan diri ke Amerika atas bantuan Yasmin.

Isu komunis
Semenjak peristiwa pengkhianatan Gerakan 30 September atau yang biasa disebut G30S/PKI, kehidupan di Indonesia seakan-akan dihantui dengan kata “komunis”. Peristiwa saat Wissanggeni telah diculik dan dianiaya di sebuah pabrik oleh para aparat namun ia berhasil meloloskan diri dan bersembunyi di suatu tempat. 

Halaman:

Editor: Anas Bukhori


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x