Benarkah Sperma Orang yang Tidak Divaksin Mahal dan Berharga? Ini Penjelasannya!

27 November 2021, 12:05 WIB
Benarkah Sperma Orang yang Tidak Divaksin Mahal dan Berharga? Ini Penjelasannya! /Pixabay.com/'TBIT


UTARA TIMES - Benarkah sperma orang yang tidak divaksin mahal dan berharga dibanding sperma yang sudah divaksin?

Dalam video singkat yang beredar di Telegram maupun Twitter, viral pernyataan sperma yang tidak divaksin itu mahal dan berharga.

Untuk itu, pada artikel ini akan menjelaskan benarkah sperma orang yang tidak divaksin itu mahal dan berharga ketimbang yang sudah divaksin?

Video itu berdurasi 15 detik, warga asing berbahasa Inggris tampak membuka laptop yang sedang menampilkan tiga grafik garis.

Baca Juga: Jadwal Piala AFF 2020: Timnas Indonesia Main Kapan? Jam Berapa? Stasiun TV Apa? Cek Disini!

Dalam setiap grafik garis video itu, terdapat keterangan “Sperm”, “Bitcoin”, dan “Gold”.

Terdapat juga keterangan kalimat “Hiruk pikuk baru bagi yang tidak divaksinasi,” dalam bahasa Inggris pada video berdurasi 19 detik itu.

Dalam sebuah video yang beredar di Indonesia, terdapat tambahan narasi seperti berikut ini:

“Kalian yg belum di veksin, sperma anda sangat berharga, dan siap2 jadi laki2 impian dimasa depan”
Di Twitter, unggahan yang muncul 4 Oktober 2021 disukai lebih dari 200 pengguna, dan mendapatkan komentar dari 30 pengguna lain.

Video itu diunggah ulang lebih dari 148 kali. Video itu telah ditonton empat ribu kali lebih di Twitter.
Benarkah sperma orang yang tidak divaksin sangat berharga?

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 SD dan MI Halaman 73 Subtema 2, Tentang Keunikan Daerah Tempat Tinggalku

Penjelasan:

Dilansir Utara Times dari antara, pada mesin pencarian terkait kata “unvaccinated sperm”, “Bitcoin”, dan “Gold”, menemukan persinggungan ketiga subjek yang sudah beredar awal 2021.

Pertemuan kata sperma dan Bitcoin muncul pada Januari 2021 oleh seorang kolumnis The Guardian, Arwa Mahdawi, yang menyoroti harga sperma.

Tulisan Mahdawi itu berjudul “Apakah kamu sudah melihat harga sperma? Ini saatnya men-demokratisasi-kan perawatan kesuburan.”

“Kamu tidak bisa sekadar mencoba untuk punya anak ketika kamu adalah pasangan sesama jenis. Kamu harus merencanakan dengan cermat menjadi orang tua. Kamu juga mulai membeli sperma (lihatlah harga sperma jika mau ingin terkejut: itu lebih gila dari bitcoin). Dan, kamu juga mulai janji kunjungan dokter,” demikian kalimat dalam tulisan Mahdawi.

Baca Juga: Info Jadwal Vaksin Gratis di Jakarta Pusat 27 November 2021: Tersedia Sinovac, Moderna, Pfizer Dosis 1 dan 2

Sementara April 2021, terdapat artikel dari Reuters berjudul “Swedia menghadapi defisit sperma karena pandemi menjauhkan pendonor dari klinik.”

Jika dilihat dari grafik yang membandingkan harga Bitcoin, Emas, dan “$SPERMA Swedia” pada unggahan-unggahan di media sosial, grafik garis yang diberi keterangan sperma tampak mulai muncul pada keterangan waktu Mei 2021.

Sejak itu, warganet dunia mulai membahas betapa sperma lebih berharga dibanding Bitcoin dan emas.
Tapi, pembahasan itu diarahkan oleh kelompok penolak vaksin dengan menyebut sperma orang yang tidak divaksin lebih berharga.

Terkait pengaruh vaksin Covid-19 terhadap kualitas sperma laki-laki, para peneliti dari Departemen Urologi University of Miami Florida, AS menyatakan tidak terdapat penurunan kualitas sperma pada sejumlah pria sebelum mereka mendapatkan vaksin dan setelah disuntik vaksin.

Baca Juga: Bacaan Doa Setelah Sholat Dhuha Latin dan Artinya

“Karena vaksin itu mengandung mRNA dan bukan virus hidup, tampaknya vaksin tidak berpengaruh terhadap parameter sperma,” demikian pernyataan para peneliti tentang hasil riset terhadap 45 pria sehat berusia 18-50 tahun.

Pendapat lain berasal dari pakar endokrinologi reproduksi dari Missouri University AS, Albert Hsu. Hsu mengatakan virus SARS-CoV-2 justru berdampak negatif terhadap produksi sperma laki-laki.

“Para pria yang khawatir tentang kesuburan mereka mungkin harus dapat suntikan vaksin COVID-19. Ada banyak perhatian tentang dampak penyakit COVID-19 terhadap kesuburan pria,” kata Hsu.

Dari berbagai temuan berit diatas yang menyebut sperma orang yang tidak divaksin Covid-19 sangat berharga merupakan pernyataan yang keliru atau hoaks. ***

Editor: Anas Bukhori

Tags

Terkini

Terpopuler