UTARA TIMES – Kebijakan pemotongan gaji yang akan dilakukan PT Pertamina mengundang banyak polemik di tingkatan buruh.
Serikat pekerja PT Pertamina mengancam akan lakukan mogok kerja secara masal jika pemotongan gaji tetap dilakukan.
Menanggapi polemik tersebut, Rocky Gerung salah satu pengamat politik mengungkapkan jika hal ini sampai terjadi, para buruh akan turun ke bawah Garis kemiskinan.
Baca Juga: Rocky Gerung Beri Tanggapan Terkait Pemotongan Gaji Karyawan PT Pertamina: Gak Pancasilais
Baca Juga: Kronologi Kasus Mbah Minto, Bukan YouTuber, Kini Divonis Penjara Saat Melawan Maling
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari YouTube Rocky Gerung, adanya pemotongan gaji tersebut membuat Pertamina seolah tidak memiliki empati pada saat pandemi Covid-19 masih terjadi di Indonesia dan berdampak ke masyarakat lapisan bawah.
"Kan kita pakai prinsip garis kemiskinan, yang mungkin sekarang masih di angka USD 2. Nah, kalau direksi kehilangan USD 2 itu dia nggak akan turun di bawah Garis kemiskinan, tetap di garis kekayaan," kata pengamat politik, Rocky Gerung.
Rocky Gerung menuturkan, kalangan yang rentan untuk jatuh di Garis kemiskinan ketika upah mereka dipotong yaitu buruh.
Baca Juga: Link Twibbon Hari Jadi Kabupaten Sampang 2021, Meriahkan HUT Sampang ke 398 Pada 23 Desember
Baca Juga: Isi Caption Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam Peringati Hari Ibu 2021: Ibu, Saya Kangen
"Buruh rentan sekali itu. Gajinya berkurang sedikit, dia langsung drop menuju ke bawah garis kemiskinan. 'Kan itu hal yang simpel, kasat mata bahwa penderitaan harus dibebankan pada mereka yang di atas karena mereka tidak mungkin bertambah penderitaan," ujar Rocky Gerung.
Selain itu, Rocky Gerung menilai jika pemotongan gaji terhadap karyawan tidak jauh berbeda dengan pemerasan kepada buruh yang dilakukan oleh petinggi perusahaan tersebut.*** (pikiranrakyat.com/christinakasihnugrahaeni)
Artikel ini pernah tayang pada kanal pikiranrakyat.com dengan judul Serikat Pekerja Pertamina Ancam Mogok, Beban Penderitaan Kalangan Bawah Disinggung