UTARA TIMES – Mahasiswi Bolaang Mangondow Utara, Sulawesi Utara Alin Pangalima ingin menjual ginjalnya demi pembangunan jembatan di desanya.
Alin Pangalima yang ingin menjual ginjal demi membangun jembatan ialah mahasiswi dari Desa Goyo, Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolmut, Sulawesi Utara.
Mahasiswi Sulawesi Utara tersebut menjual ginjal demi pembangunan jembatan di desanya yang 16 tahun tak kunjung dibangun.
Baca Juga: Renungan Harian Katolik, Kamis 12 Mei 2022 Lengkap Bacaan Pertama Hingga Bacaan Injil
Mahasiswi Sulawesi Utara tersebut menjual ginjalnya kepada siapapun melalui akun Facebook pribadinya, Alin Pangalima pada 6 Mei 2022.
Alin Pangalima mengatakan bahwa pembangunan jembatan di desanya, Goyo sudah 16 tahun mangkrak.
Pasalnya kata Alin dana daerah tidak cukup untuk membangun jembatan di Desa Goyo, Kecamatan Bolangitang Barat.
Baca Juga: Inilah Jadwal Bioskop CSB Cirebon Hari Ini Lengkap Dengan Harga Tiket Nontonnya Disini
“Soalnya dana daerah katanya ndak cukup untuk membiayai pembangunan jembatan yang sudah 16 tahun mangkrak,” tulisnya dikutip Utara Times dari Facebook Alin Pangalima.
Sehingga Alin Pangalima memutuskan untuk menjual ginjal untuk membantu pembiayaan dalam membangun jembatan.
“Mungkin ‘ginjal’ saya bisa sedikit membantu,” isi caption Alin Pangalima disertai dengan foto dirinya memegang poster ingin menjual ginjal.
Di unggahan lain, Alin Pangalima menjelaskan mengapa jembatan di desanya harus dibangun.
Di antaranya jika terjadi banjir maka air sungai akan meluap dan memutus akses antar desa.
Selain itu, terjadi banyak kecelakaan karena kondisi jembatan tersebut tidak layak untuk dilewati.
Baca Juga: 12 Mei Memperingati Hari Apa? Klik 12 Link Twibbon Hari Perawat Internasional Di Sini, Gratis!
Adapun jika menyebrang menggunakan rakit maka harus ada biaya yang dikeluarkan karena jembatan tak berfungsi.
Alin Pangalima menjelaskan beberapa alasan terkait jembatan di desanya harus dibangun.
Sehingga Alin Pangalima mahasiswi Sulawesi Utara ingin menjual ginjal demi pembangunan jembatan di desanya bisa dibangun usai 16 tahun mangkrak.***