UTARA TIMES- Usai ditetapkannya sebagai tersangka Irjen Ferdy Sambo atas pembunuhan kepada anak buahnya, Brigadir J, Komisi III DPR RI memberikan apresiasi.
Penetapan tersangka Ferdy Sambo ini berdasarkan penyelidikan mendalam yang dilakukan oleh Kapolri dan tim khususnya.
Ucapan apresiasi ini diwakili oleh Ahmad Sahroni, selaku Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi Partai Nasdem.
Ia mengucapkan terima kasih kepada Kapolri, akhirnya dapat memberikan jawaban atas pertanyaan masyarakat luas. Apresiasi buat Kapolri dan team khusus yang bekerja secara maraton.
Baca Juga: Ferdy Sambo Ditetapkan Jadi Tersangka, Ayah Brigadir J Ungkap Harapan dan Permintaan
Politikus sekaligus Pengusaha ini juga menegaskan bahwa penjelasan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo beserta jajaran mengenai kronologi dan peran para tersangka dalam penembakan Brigadir ‘J’ sangat transparan dan masuk akal sesuai harapan masyarakat.
“Anda telah komitmen untuk perkara ini secara transparan dan terbuka selebar-lebarnya,” ungkap sahroni dalam akun instagram pribadinya.
Menurut Sultan Priok ini, perkara heboh mengenai pembunuhan Brigadir J telah mengalahkan semua isu apapun, termasuk isu politik di Indonesia.
Baca Juga: Isi Surat Orang Tua Bharada E untuk Kapolri dan Presiden Jokowi yang Viral di Media Sosial
“Penjelasan Kapolri dan Kabareskrim sangat terang benderang, tegas, dan tidak mencederai logika serta hati nurani masyarakat,” tutur Sahroni.
Sahroni mendukung proses hukum Irjen Ferdy Sambo dan tersangka lainnya hingga proses persidangan.
Momentum baik dan dukungan masyarakat untuk jajaran Polri.
“Saya berharap proses hukum yang bagus ini terus dilanjutkan sampai persidangan. Karena ini momentum yang sangat baik sekali untuk Polri,”pungkas Sahroni.
Baca Juga: Firasat Ibu Yoshua Terbukti, Samuel Hutabarat Minta Putri Chandrawati Jujur Terkait Brigadir J
Penetapan tersangka Ferdy Sambo ini tak lepas dari peran Bharada E yang telah mengakui secara transparan tentang kasus tersebut.
Bharada E diketahui mengalami ketakutan, karena berbagai ancaman yang dialaminya. Pun menurut pengakuannya, ia menembak Brigadir J atas perintah atasannya.
Akhirnya, sedikit demi sedikit, kasus pembunuhan Brigadir J semakin terang benderang.***