TERUNGKAP! Penyebab Putri Chandrawathi Menangis di Magelang, Kamarudin Simanjuntak Beberkan ini

16 Agustus 2022, 16:19 WIB
TERUNGKAP! Penyebab Putri Chandrawathi Menangis di Magelang, Kamarudin Simanjuntak Beberkan ini /ANTARA/M Risyal

UTARA TIMES – Pengacara keluarga Brigadir Yoshua atau Brigadir J beberkan ini penyebab Putri Chandrawathi menangis saat di Magelang.

Pengacara keluarga Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak membeberkan bahwa Istri Ferdy Sambo menangis usai bertengkar hebat dengan sang suami.

Ia menuturkan putri Chandrawathi menangis saat di Magelang karena bertengkar hebat dengan suaminya Ferdy Sambo yang merupakan tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.

Apa penyebabnya ? mneurut penuturan Kamarudin Simanjuntak dalam acara talkshow kontroversi menyebutkan jika ada kronologi yang bermula pada 2 Julu 2022. 

Baca Juga: Cek Fakta: Video Brigadir Yosua dan Putri Candrawathi Lagi Begituan di Kamar

“Tanggal 2 (Juli 2022) berangkat mereka bersama-sama ke Magelang”. Tuturnya saat berada di acara talkshow Kontroversi.

“Di Magelang, terjadii lagi keributan rumah tangga si bapak dengan si linu, diduaga bertengkar lagi sampai akhirnya magis-nangis kenapa ?,”

Ia juga menjelaskan bahwa Putri Chandrawathi menangis dan mengadu ke Ferdy Sambo

“Di sana diduga si wanita cantik mengadu ke bapak bahwa dia akan mundur dari instansinya, instansi tempat ia bekerja,” katanya

Baca Juga: Cek Fakta: Ferdy Sambo Pernah Menulis Novel Dewasa

“Nah sehingga membuat si bapak ini emosional terjadilah di situ pertengkaran ada yang magis-nangis,” katanya melanjutkan.

Diduga, setelah terjadi keributan di Magelang tersebut, Putri Chandrawathi, Ferdy Sambo, dan ajudannya pun dilaporkan pulang lebih awal ke Jakarta.

Mereka pulang dengan ajudan berinisial D, diduga yang selama ini menghasut Ferdy Sambo.

“Kemudian karena terjadi pertengkaran, si bapak pergi pulang duluan, tidak bersama sama lagi baliknya,” tutur Kamarudin Simanjuntak

“Dia diduga naik pesawat dengan ajudan yang diduga selama ini sering menghasut, itu inisial D,” katanya menambahkan.

" Kemudian pada Kamis, 7 Juli 2022 Brigadir Yoshua atau Brigadir J mendapat ancaman pembunuhan jika dia “naik ke atas”.

Baca Juga: Biodata Frank Hutapea Anak Hotman Paris yang Dampingi Pegawai Alfamart: Instagram, Umur, dan Pendidikan

“Kemudian di tanggal 7 dia mendapatkan ancaman apabila naik ke atas maka Brigadir Nofriyansyah Yosua Hutabarat akan dihabisi atau dibunuh,” kata Kamarudin Simanjuntak.

“Dia telepon lagi pada kekasih, bahwa saya akan dibunuh apabila naik ke atas. Cuma kekasihnya ini tidak bertanya apa yang dimaksud dengan naik keeatas ini,” ucapnya menambahkan.

Lalu kemudian besoknya Ferdy Sambo sudah menunggu kedatangan mereka, padahal masih jam kantor.

"Harusnya dia sebagai Kadiv Propam ada di kantor, ternyata sudah menunggu di rumah," ucapnya menambahkan.

Baca Juga: Benarkah AKP Rita Yuliana Operasi Plastik? Begini Keterangan Kerabat yang Mengaku Kenal Dekat

“Besoknya Nah setelah ditunggu di rumah, beres-beres semua barang-barang dimasukkan kedalam rumah, kemudian diduga disiksa lah ini, dipatah-patahin jari-jarinya, kakinya, tangannya, kemudian bahunya diduga dihajar jadi luka menganga," kata Kamaruddin Simanjuntak.

"Kemudian ditembak dari sini (bawah dagu) tembus ke bibir bawah, ditembak dari belakang tembus ke hidung depan, ditembak itu dadanya lurus ke belakang, kemudian ada Luka di sini di lipatan kaki ini sampai adarembesan darah. Kemudian Di kaki sini, kemudian di kaki sini, kemudian di bahu kanan kiri semua banyak kali luka," tuturnya.

Baca Juga: Permohonan Perlindungan Putri Candrawathi Ditolak LPSK, Istri Ferdy Sambo Terancam Penjara 1 Tahun?

"Padahal menurut penerangan karopenmas Polri, dia hanya ditembak lima kali, kena empat, Kenapa lukanya lebih dari 10?," ujarnya menambahkan,

Setelah masuk ke rumah (Lokasi TKP) Brigadir J diduga disiksa dan ditembaki hingga mendapat banyak luka di tubuhnya.

Demikian panutan Kamarudin Simanjuntak selaku Pengacara keluarga Brigadir J saat berada di Talkshow Kontroversi metronewstv.***

Editor: Anas Bukhori

Tags

Terkini

Terpopuler