UTARA TIMES – Salah satu istilah populer yang digunakan oleh Istri Virgoun yang menyebut bahwa suaminya mengidap NPD Abuser.
Dalam sebuah unggahan story Instagram pribadinya Inara Istri Virgoun @mommy_starla menampilkan tangkapan layar percakapan dengan seseorang dengan caption “Gak ada yang pernah ngerti kalo belum berhadapan dengan NPD Abuser.”
Lantas apa itu NPD Abuser yang disebut oleh Istri Virgoun terhadap masalah mental yang diidap oleh sang suami?
Berikut penjelasan apa itu NPD Abuser menurut ahli, masalah mental yang sedang populer dalam banyak kasus rumah tangga termasuk yang dialami oleh Istri Virgoun.
Baca Juga: Benarkah Virgoun Selingkuh? Inara Rusli Bongkar Kronologi Kejadian
Melansir dari sebuah utas di Medium oleh Jenny duBay bahwa NPD Abuser merupakan singkatan dari Narcissistic Personality Disorder atau Gangguan Kepribadian Narsistik.
Menurut kamus Merriam-Webster, narsisme adalah sinonim untuk egosentrisme, yang merupakan “ketertarikan berlebihan pada diri sendiri dan kepedulian terhadap kesejahteraan atau keuntungan diri sendiri dengan mengorbankan atau mengabaikan orang lain.”
Sementara itu menurut salah satu Jurnal Psikiatri Amerika mengatakan bahwa NPD Abuser adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan pola seumur hidup dari perasaan mementingkan diri sendiri yang berlebihan , kebutuhan yang berlebihan untuk dikagumi , berkurangnya kemampuan atau keengganan untuk berempati dengan perasaan orang lain, dan perilaku eksploitatif secara interpersonal .
Saat sifat-sifat yang berpusat pada ego secara kronis dan konsisten tidak seimbang, masalah menjadi jelas - serta merusak mereka yang berada di garis depan.
Ciri-ciri narsistik dapat meliputi:
- Fokus pada diri mereka sendiri, perasaan dan kebutuhan mereka sendiri, dengan harapan bahwa orang lain juga fokus pada perasaan dan kebutuhan mereka.
- Mereka menjadikan dirinya pusat perhatian, seperti dengan mendominasi percakapan dan situasi sosial.
- Empati minimal, dan hampir tidak dipahami oleh mereka. Ini karena merasakan empati terhadap orang lain akan mengalihkan perhatian dari diri mereka sendiri.
- Distorsi dan pemutarbalikan kebenaran adalah sifat yang umum. Orang-orang dengan pola pikir seperti ini menulis ulang sejarah untuk keuntungan mereka sendiri (baik untuk menjadikan diri mereka pahlawan, atau berperan sebagai korban).
- Mereka tidak memiliki keraguan ketika harus berbohong kepada orang lain. "Tujuan menghalalkan cara", tidak peduli apa tujuan akhirnya.
Baca Juga: Profil dan Biodata Zehra Gunes, Pemain Villy Asal Turki yang Miliki Kecantikan Bak Model Papan Atas
- Permainan menyalahkan. Kepribadian ini profesional dalam hal menyalahkan orang lain, seni proyeksi, dan penyangkalan atas perilaku buruk mereka.
Untuk memiliki diagnosis resmi NPD menurut DSM-5 bahwa seseorang harus menunjukkan pola kebesaran yang terus-menerus, kebutuhan untuk dikagumi oleh orang lain, dan kurangnya empati yang serius.
Ciri-ciri ini pertama kali muncul pada masa dewasa awal dan ditentukan jika lima atau lebih dari kriteria berikut ini ada dalam suatu kepribadian:
- Rasa mementingkan diri sendiri yang berlebihan, misalnya kecenderungan untuk melebih-lebihkan pencapaian atau mengharapkan perlakuan khusus dari orang lain.
- Keasyikan pada fantasi kesuksesan tanpa batas, kekuatan, cinta ideal, kecerdasan, kecantikan, dll.
- Persepsi diri yang unik dan unggul dalam beberapa hal, dengan harapan bahwa asosiasi pribadi dan bisnis harus mencerminkan status khusus mereka.
- Kebutuhan tak berujung akan kekaguman yang berlebihan.
- Rasa berhak (mengharapkan perlakuan khusus dan kepatuhan dari orang lain).
- Mengeksploitasi orang lain untuk mencapai tujuannya sendiri dan untuk mencapai kebutuhan dan keinginan diri sendiri.
- Kurang empati terhadap orang lain.
Baca Juga: Bakal Hidup Bahagia dan Kaya Raya di Tahun 2023, Inilah Ramalan Tanggal Lahir Paling Beruntung
- Sangat iri pada orang lain, atau percaya bahwa orang lain iri padanya.
- Sombong, angkuh dan sombong.
Gangguan kepribadian jelas merupakan kelas gangguan mental yang ditandai dengan pola perilaku, kognisi, dan pengalaman batin yang bertahan lama dan tidak fleksibel, yang ditunjukkan di banyak konteks dan menyimpang dari yang diterima oleh budaya mana pun.
Pola-pola ini berkembang pada masa dewasa awal, dan berhubungan dengan tekanan atau gangguan yang signifikan.
Tidak ada pengobatan standar untuk NPD Abuser. Komorbiditasnya yang tinggi dengan gangguan mental lainnya memengaruhi pilihan dan hasil pengobatan.
Perawatan psikoterapi umumnya terbagi dalam dua kategori: psikoanalitik / psikodinamik dan terapi perilaku kognitif , dengan dukungan yang berkembang untuk integrasi keduanya dalam terapi. Namun, hampir tidak ada penelitian yang menentukan keefektifan pengobatan.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Bakso Terenak di Manado yang Bikin Nagih Lengkap Alamatnya
Jenny duBay mengatakan bahwa NPD Abuser cenderung menjadi istilah yang identik dalam tren literatur kekerasan dalam rumah tangga saat ini.
Orang yang menderita NPD Abuser kemungkinan besar tidak akan pergi ke profesional untuk mencari diagnosa resmi.
Mereka tidak melihat ada yang salah dengan perilaku, keyakinan, dan sikap mereka. Jika seseorang menderita NPD Abuser, menemui terapis adalah hal terakhir yang akan dilakukan - kecuali mereka merasa itu dapat membuat mereka terlihat lebih baik dan membantu mereka dengan klaim mereka sebagai "orang baik" dan "korban".
Dalam kasus ini, mereka akan dengan bersemangat menemui terapis hanya untuk mengadopsi istilah psikologis ketika mereka menyerang target mereka.
Mereka juga menggunakan terapis sebagai sumber suplai ego lainnya, menggambarkan diri mereka sebagai pasangan yang penuh kasih dan sabar dari pasangan yang “tidak mungkin”.
Demikian penjelasan apa itu NPD Abuser menurut ahli, masalah mental yang sedang populer dalam banyak kasus rumah tangga termasuk yang dialami oleh Istri Virgoun.***