Apa Penyebab Polusi Udara di Jakarta Paling Parah se-Dunia, Ini Sederet Upaya yang Direncanakan Pemerintah

15 Agustus 2023, 19:31 WIB
Apa Penyebab Polusi Udara di Jakarta Paling Parah se-Dunia, Ini Sederet Upaya dan Solusi yang Direncanakan Pemerintah /Antara/Indrianto Eko Suwarso/

 

UTARA TIMES - Polusi udara di Jabodetabek makin memprihatinkan. Hal ini membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin, 14 Agustus 2023 kemarin.

Rapat tersebut dihadiri Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK), Menteri BUMN Erick Thohir, Mendagri Tito Karnavian, Seskab Pramono Anung, Menparekraf Sandiaga Uno, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menhub Budi Karya Sumadi, hingga Menkeu Sri Mulyani,

Sementara itu, website IQAir melaporkan pada Selasa, 15 Agustus 2023, hingga pukul 15:00 . Kualitas udara di Ibu Kota masuk kategori tidak sehat dengan konsentrasi PM di angka 2.5 dan US Air Quality Index (AQI US) sebesar 153.

Baca Juga: 3 Neptu Paling Cocok Bagi Weton Jodoh Rabu Wage, Menurut Primbon Jawa Kuno Dapat Membawa Banyak Rezeki

Kualitas udara yang semakin buruk membuat masyarakat mulai khawatir akan kesehatan. Sejumlah cara mulai direncanakan dan dilakukan oleh pemangku jabatan. 

Lantas, apa penyebab polusi di Jakarta terus memburuk dan bagaimana caranya agar Jakarta kembali memiliki udara yang sehat?

Penyebab Polusi Udara Terbesar di Jakarta Menurut Pemerintah

1. Musim Kemarau

Indonesia sudah memasuki musim kemarau sejak beberapa bulan yang lalu. Musim kemarau tahun ini bahkan sempat menyebabkan beberapa sungai dan kawasan pertanian mengalami kekeringan.

Baca Juga: 20 Contoh Soal Cerdas Cermat Tentang Kemerdekaan Indonesia dan Jawabannya

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto menuturkan, kualitas udara Jakarta menurun dalam beberapa bulan terakhir karena musim kemarau. Ia menjelaskan, pada Juli sampai September mendatang, musim kemarau berada dalam kondisi yang sedang tinggi-tingginya.

"Sehingga berakibat pada kualitas udara menjadi kurang baik," tuturnya saat konferensi pers di Gedung Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada Jumat, 11 Agustus 2023.

2. Transportasi Pribadi dan Kawasan Industri

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyampaikan, tingginya polusi udara di Jakarta dipengaruhi oleh beragam polusi, khususnya transportasi. Selain itu, dia mengatakan jika kontribusi polusi juga datang dari kawasan industri dari lokasi penyangga ibu kota. Namun, transportasi menjadi penyumbang pencemaran udara terbesar.

Baca Juga: Weton Hari ini Rabu Wage: Watak, Rezeki, Hingga Jodoh Paling Cocok Menurut Primbon Jawa

"Meningkatnya dipengaruhi oleh berbagai sumber emisi yang mengakibatkan polusi," ungkapnya pada Jumat, 11 Agustus 2023.

"Kalau dihitung-hitung 50 persen (dari transportasi)," katanya melanjutkan.

3. Aktivitas Pembakaran Batu Bara untuk PLTU

Mengutip laman Greenpeace.org yang menggunakan studi Vital Strategies, pembakaran batu bara menjadi salah satu penyebab buruknya kualitas udara di Jakarta.

Hasil studi menunjukkan, hampir seperlima polusi berasal dari pembakaran batu bara. Setidaknya, tercatat ada delapan pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU berbahan bakar batu bara yang ada di sekitar Jakarta dalam radius 100 km.

Baca Juga: 3 Neptu Paling Cocok Bagi Weton Jodoh Rabu Wage, Menurut Primbon Jawa Kuno Dapat Membawa Banyak Rezeki

Cara Mengatasi Polusi Udara di Jakarta yang Diusulkan Pemerintah

1. Penerapan 4 in 1 dan Pengetatan Uji Emisi Kendaraan

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berencana akan merevisi kebijakan 3 in 1 menjadi 4 in 1 untuk mengatasi polusi Jakarta. Artinya, setiap mobil yang melewati Jakarta wajib memiliki empat penumpang, termasuk supir di dalamnya.

Budi mengatakan, kebijakan tersebut akan mengurangi jumlah mobil yang ada di Jakarta, khususnya orang-orang yang datang dari kota penyangga DKI Jakarta.

"Katakanlah mereka (masyarakat) dari Bekasi, Tangerang, atau Depok. mereka bersama-sama ke kantor, gantian mobilnya sehingga jumlah mobil di Jakarta akan menurun," kata Budi di Istana Kepresidenan, Senin, 14 Agustus 2023.

Baca Juga: 5 Kota dengan Kualitas Udara Terbaik di Indonesia, Salah Satunya Sudah Terkenal Hingga Luar Negeri

Selain itu, peningkatan standar kendaraan akan diberlakukan dan memperketat uji emisi. Saat ini, kendaraan-kendaraan baru yang beredar di Indonesia sudah menggunakan Euro 4 atau Euro 5, yang mana merupakan standar emisi yang sudah lebih tinggi.

Namun, masih banyak kendaraan yang menggunakan Euro 3 bahkan ke bawah. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya Bakar.

"Gubernur DKI Jakarta sudah menyampaikan akan segera melakukan pelaksanaan razia uji emisi untuk kepatuhan uji emisi kendaraan bermotor," ungkapnya.

"Jadi, diperketat uji emisinya. Kalau tidak memenuhi akan terkena pajak denda. Kalau dua kali tidak memenuhi, kendaraanya terpaksa dikeluarkan dari daftar Kepolisian. Ada langkah-langkah teknis yang sedang kami siapkan," lanjutnya.

2. Penerapan kembali WFH

Sistem WFH (Work From Home) sempat menjadi solusi efektif bagi kualitas udara di Jakarta. Meskipun tujuan utamanya adalah membatasi mobilitas karena pandemi COVID-19, namun tidak bisa menutup mata hal itu juga bisa membuat udara Jakarta lebih segar.

Jokowi pertimbangkan opsi untuk diberlakukan kembali 'bekerja dari rumah' pada September nanti. Ia meminta jajarannya untuk meninjau opsi itu, guna mengembalikan kualitas udara di Jakarta.

"Jika diperlukan, kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working. Work from office dan work from home," katanya dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 14 Agustus 2023.

Baca Juga: 20 Contoh Soal Cerdas Cermat Tentang Kemerdekaan Indonesia dan Jawabannya

3. Pakai Pertamax Turbo dan Sejenisnya untuk Mobil 2.400cc ke Atas

Mobil berkapasitas 2.400 cc di Jakarta harusnya menggunakan ron 98, seperti Pertamax Turbo dan sejenisnya. Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mengurangi polusi udara di Jakarta.

Para pemilik mobil disarankan untuk menggunakan BBM dengan kualitas lebih baik. Heru Budi Hartono mencontohkan, mobil-mobil 2.400cc ke atas harus menggunakan BBM jenis Pertamax Turbo.

"Kalau dari pabrikan memang sudah menggunakan bahan bakar Euro 4. Contohnya di atas 2.400 cc, (itu) harus pakai Pertamax Turbo. Masyarakat harus disiplin terhadap itu," kata dia sebagaimana dilansir dari ANTARA.

Baca Juga: 5 Kota dengan Kualitas Udara Terbaik di Indonesia, Salah Satunya Sudah Terkenal Hingga Luar Negeri

Jika menggunakan RON tinggi seperti RON 98, maka akan menghasilkan gas buang dengan kadar karbon rendah. Pembakaran disebut akan lebih sempurna dan tidak meninggalkan residu pada ruang bakar. Dengan begitu, mesin akan jadi lebih bersih.

Namun, penggunaan BBM harus disesuaikan dengan rasio kompresi mesin. Untuk BBM sekelas Pertamax Turbo, kendaraan yang cocok yaitu kendaraan yang memiliki mesin turbocharger dan supercharger. Pertamina juga menjelaskan, Pertamax Turbo cocok digunakan pada kendaraan dengan rasio kompresi lebih dari 12:1.***

Editor: Anas Bukhori

Sumber: Pembrita Bogor

Tags

Terkini

Terpopuler