UTARA TIMES - Berita terkini tentang selebgram terkenal, Oklin Fia, menunjukkan potret yang menarik mengenai rumor penunjukannya sebagai duta Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Hal ini langsung menimbulkan reaksi dari Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Muhammad Cholil Nafis, yang dengan tegas membantah kebenaran kabar tersebut.
Ia menjelaskan dalam unggahan Instagram bahwa MUI tidak pernah mempertimbangkan Oklin Fia sebagai duta mereka.
"Kami tidak ada sama sekali berinisiasi berpikir untuk menjadikan Oklin Dia menjadi duta Majelis Ulama Indonesia," ujarnya menegaskan.
Baca Juga: Kontroversi Luluk Sofiatul Jannah, Seleb TikTok Probolinggo, yang Sebut Anak Magang Sebagai 'Babu'
Cholil Nafis menegaskan kembali bahwa tidak ada rencana ataupun inisiasi untuk menjadikan Oklin Fia sebagai duta MUI.
Walaupun demikian, Cholil Nafis mengungkapkan apresiasi atas taubat dan penyesalan yang ditunjukkan oleh Oklin Fia setelah menciptakan kegemparan di tengah masyarakat.
Dalam konteks ini, Cholil Nafis juga memberikan pesan kepada Oklin Fia agar lebih bijaksana dalam menggunakan media sosial dan mempertimbangkan dampak dari kontennya.
Baca Juga: Pemerintah Kota Cimahi Gelar Operasi Tangkap Tangan, 200 Orang Terkena Pelanggaran Pembuangan Sampah
"Tentu ini menjadi pelajaran Oklin Fia besok-besok itu menggunakan media sosial lebih cerdas lebih memikirkan nilai kebaikan. Karena efeknya kadang tidak terkira seperti sekarang ini sampai ada yang melaporkan ke pihak terkait untuk penegakkan hukum," tuturnya.
Sementara itu, Oklin Fia mendapat sorotan karena tindakannya yang kontroversial dalam sebuah video yang diunggah di TikTok.
Dalam video tersebut, Oklin Fia memakan es krim dengan cara yang kontroversial dan menuai banyak kritik dari masyarakat.
Video tersebut viral di media sosial, dan meskipun unggahan asli di akun Instagram Oklin Fia telah dihapus karena kritik yang berlimpah, potongan video tersebut di akun TikTok @buufly telah ditonton jutaan kali dan mendapat ribuan like.
Kontroversi ini mengingatkan kita akan pentingnya bijak dalam menggunakan media sosial dan dampaknya terhadap citra dan reputasi seseorang.***