Viral di Medsos Video Kawin Tangkap: Tradisi Kontroversial di Sumba Barat Daya, NTT

8 September 2023, 15:30 WIB
Viral di Medsos Video Kawin Tangkap: Tradisi Kontroversial di Sumba Barat Daya, NTT /Tangkapan Layar Video Viral/

 

UTARA TIMES - Sebuah video viral telah menyoroti praktek kawin tangkap atau kawin paksa yang terjadi di Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis, 7 September 2023.

Kejadian ini terungkap melalui postingan di akun Instagram @memomedsos serta menyebar di platform YouTube.

Peristiwa penangkapan perempuan untuk tujuan perkawinan paksa ini berlangsung di Simpang pertigaan Kalembuweri, Jalur Tena Teke, dan Jalur Rara, Desa Waimangura, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD).

Tradisi kawin tangkap atau Piti Rambang Suku Sumba di NTT masih eksis dan sering kali melibatkan pemaksaan perkawinan kepada perempuan Sumba.

Baca Juga: Kenapa Yandex Tidak Bisa Memutar Video? Ini Penyebab Menolak Terhubung Lengkap Solusinya

Praktek ini menyebabkan korban mengalami berbagai bentuk kekerasan, baik fisik, seksual, psikis, maupun sosial.

Tradisi ini didorong oleh budaya patriarki yang kuat dalam masyarakat Suku Sumba yang menjunjung tinggi adat-istiadat mereka, yang seringkali memberikan kelebihan kepada pihak laki-laki.

Kawin tangkap membuktikan bahwa perempuan sering kali kehilangan kebebasan untuk menentukan nasib dan pilihan mereka sendiri.

Baca Juga: Kumpulan Kode Voucher 99 Shopee, Buruan Klaim Sebelum Hangus!

Mereka diposisikan seperti objek negosiasi dan bukan individu yang memiliki hak untuk dihargai serta memiliki pendapat dan keinginan mereka sendiri.

Praktek ini, meskipun melanggar hak asasi manusia, masih dilindungi dalam konteks nilai agama, etika, dan tata krama dalam kehidupan masyarakat Sumba.

Elanda Welhelmina Doko, I Made Suwetra, & Diah Gayatri Sudibya dari Fakultas Hukum Universitas Warmadewa, Denpasar-Bali, dalam jurnal Konstruksi Hukum yang diterbitkan pada September 2021.

Baca Juga: Sudah Cair Berikut Informasi Pencairan Dana KJP Plus Tahap 1 2023 bulan September

Ia memaparkan bahwa berbagai faktor mempengaruhi praktek kawin tangkap ini, termasuk masalah ekonomi, strata sosial, pendidikan, dan kepercayaan.

Kadang-kadang, perkawinan ini terjadi tanpa sepengetahuan atau persetujuan dari pihak perempuan katanya. 

Dalam konteks praktik ini, perempuan Suku Sumba harus waspada ketika keluar rumah pada saat acara tertentu, seperti saat masyarakat berkumpul dalam suatu acara adat.

Baca Juga: Sudah Cair Berikut Informasi Pencairan Dana KJP Plus Tahap 1 2023 bulan September

Momen ini sering dimanfaatkan untuk menculik perempuan dan menjadikannya istri dengan cara yang tidak sesuai dengan norma.

Pertanyaan pun muncul mengenai apakah adat seperti kawin tangkap ini perlu dilestarikan atau tidak dikalangan netizen, dengan beberapa individu menyatakan kekhawatiran terhadap kelangsungan praktek tersebut.***

Editor: Anas Bukhori

Tags

Terkini

Terpopuler